Pemukim Israel Serang Jurnalis Jerman yang Liput Kekerasan di Tepi Barat

11 hours ago 5
Pemukim Israel Serang Jurnalis Jerman yang Liput Kekerasan di Tepi Barat Logo lembaga penyiaran internasional Jerman Deutsche Welle (DW) di dinding kantor pusat mereka di Bonn, Jerman barat.(AFP)

DUA jurnalis dari lembaga penyiaran negara Jerman Deutsche Welle (DW) diserang oleh pemukim Israel saat meliput di Tepi Barat yang diduduki, kata media tersebut pada Sabtu (5/7). Koresponden dan juru kamera DW diserang pada Jumat di desa Palestina, Sinjil, utara Ramallah.

Mereka sedang meliput protes yang direncanakan terhadap meningkatnya serangan pemukim Israel terhadap warga palestina. Sekelompok pemukim melemparkan batu ke arah wartawan DW dan mengusir mereka dari tempat kejadian.

Kru DW berhasil melarikan diri tanpa cedera fisik, tetapi kendaraan juru kamera rusak parah.

Menurut DW, jurnalis internasional lainnya yang hadir selama serangan itu juga terpaksa melarikan diri setelah terkena rentetan batu.

Direktur DW Peter Limbourg mengutuk serangan itu, menyerukan pertanggungjawaban segera. "Serangan ini tidak dapat dibenarkan oleh apa pun, dan kami menuntut dengan sangat jelas: pemerintah Israel harus menjamin keselamatan semua jurnalis di Tepi Barat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Militer Israel, yang mengawasi keamanan di Tepi Barat, awalnya tidak berkomentar. Seorang juru bicara kemudian mengatakan insiden itu akan ditinjau ulang.

Warga Palestina di Tepi Barat kini menjadi sasaran serangan dan pembatasan yang semakin meningkat oleh pasukan dan pemukim Israel.

Sering Terjadi?

Serangan terhadap jurnalis di Tepi Barat, Palestina, yang diduduki Israel bukanlah hal baru. Pada Mei lalu, setidaknya 13 wartawan terluka oleh serangan pasukan Israel dan pemukim.

Dalam satu kejadian, seorang jurnalis dipukul di kepala dengan tongkat oleh pemukim saat meliput serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di desa Al-Mughayyir, sebelah timur Ramallah. Jurnalis itu kehilangan kesadaran dan dibawa ke pusat medis di Ramallah.

Dalam serangan yang sama, enam jurnalis mengalami sesak napas sementara setelah pasukan Israel menembakkan gas air mata selama penyerbuan di Nablus. Enam lainnya dilaporkan terkena gas air mata di Betlehem selama bentrokan.

Jurnalis di Gaza

Serangan terbaru terjadi saat Israel terus menargetkan dan membunuh jurnalis di Gaza. Pada Juni, seorang jurnalis foto Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza bagian barat.

Kantor Media Pemerintah mengonfirmasi kematian Ismail Abu Hatab, sehingga jumlah jurnalis yang tewas di Gaza sejak Oktober 2023 menjadi 228 orang.

Dalam sebuah pernyataan, kantor tersebut mengecam Israel yang melakukan pembunuhan sistematis terhadap wartawan Palestina di Gaza, dan mendesak media dan organisasi hak asasi manusia untuk mengecam kejahatan sistematis terhadap jurnalis Gaza ini.

Sejak 7 Oktober 2023, kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki telah meningkat tajam. Pemukim bersenjata—sering kali membawa senapan, pentungan, dan batu—telah menyerbu desa-desa Palestina, membakar rumah, kendaraan, dan lahan pertanian, sering kali dengan dukungan tentara Israel.

Sekitar tiga juta warga Palestina hidup di bawah pendudukan Israel di Tepi Barat, bersama dengan lebih dari 700.000 pemukim Israel yang tinggal di lebih dari 200 permukiman, termasuk di Yerusalem Timur. Permukiman ini ilegal menurut hukum internasional. (DW/MEE/B-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |