Pemkab Kebumen Siap Gelar Gerakan Pangan Murah di 106 Desa

1 week ago 8
Pemkab Kebumen Siap Gelar Gerakan Pangan Murah di 106 Desa Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah dalam rapat pengendalian inflasi di Gedung Setda Kebumen.(MI/Lilik Darmawan)

PEMKAB Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) bakal menggelar gerakan pangan murah (GPM) di 106 desa. Realisasi GPM mulai pekan depan untuk 106 desa yang masuk dalam kategori rawan pangan dan miskin ekstrem. Dari total tersebut, 91 desa tergolong miskin ekstrem, dan 15 desa lainnya masuk dalam kategori rawan pangan.

Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah menjelaskan bahwa pada awal Ramadan ini, harga komoditas pangan di Kebumen masih relatif stabil, begitu pula dengan stok bahan pangan yang tersedia. Meski ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, kondisi tersebut masih dalam batas aman.

"Untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan, Pemkab Kebumen akan melaksanakan GPM di sejumlah titik pada minggu kedua Ramadan. Sebanyak 106 desa rawan pangan akan menjadi sasaran program ini. Tujuannya adalah untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga pangan," ujar Zaeni dalam acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM-TPID) Kebumen, yang digelar di Ruang Rapat Gedung A Setda Kebumen, Jumat (7/3).

Selain GPM, pemerintah juga telah melaksanakan operasi pasar sejak 24 Februari hingga 29 Maret di beberapa kantor pos di wilayah Kebumen. Komoditas yang dijual meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, daging, dan bawang putih.

Pemerintah juga akan melakukan pengawasan ketat terhadap keamanan pangan, termasuk pemeriksaan residu pestisida dan formalin, kemasan, serta masa kedaluwarsa produk. Pengawasan ini akan dilakukan pada 10, 11, dan 12 Maret 2025 di pasar modern dan tradisional. "Ke depan, kami juga akan memberikan bantuan subsidi pinjaman bagi para pedagang kecil," tambah Zaeni.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen Edi Rianto menegaskan bahwa pertemuan HLM-TPID ini bertujuan untuk menyinergikan semua stakeholder terkait dalam mengambil langkah-langkah antisipatif guna memastikan kesiapan selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk memastikan harga pangan tetap terkendali dalam rentang harga eceran tertinggi.

"Rapat ini merupakan upaya Pemkab Kebumen untuk menjaga stok dan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok masyarakat, serta memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan tersebut dengan mudah dan harga terjangkau," ujar Edi.

Edi juga meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DisperindagKUKM) untuk mengeluarkan surat edaran yang mengimbau masyarakat agar berbelanja secara bijak dan tidak melakukan panic buying. Selain itu, para pelaku usaha, termasuk pedagang besar dan ritel modern, diminta untuk menjaga pasokan dan tidak menahan barang atau memainkan harga.

"Jika ditemukan indikasi penimbunan barang atau distribusi yang tersendat, DisperindagKUKM dapat melakukan Sidak Pasar dengan melibatkan Satgas Pangan Polres," tegasnya.

Pemkab Kebumen juga meminta Bulog untuk segera menjalankan Program Serap Gabah Petani, mengingat Kebumen telah memasuki masa panen. Hal ini bertujuan agar gabah petani dapat dibeli dengan harga minimal setara dengan harga pembelian Badan Pangan Nasional (Bapanas). (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |