
PEMERINTAH mengajak masyarakat melakukan gerakan penanaman berbagai jenis tanaman termasuk tanaman produktif atau buah-buahan di area lingkungan sekitar mereka.
Gerakan ini tidak hanya memberikan manfaat kepada lingkungan tetapi juga sebagai langkah nyata mendukung upaya ketahanan pangan dan ke depannya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Karena itu, kami mendukung program penanaman pohon oleh masyarakat dengan menyiapkan bibit sesuai tugas dan fungsi kami," ujar Direktur Pembenihan Tanaman Hutan Kementerian Kehutanan Nurul Iftitah saat acara Penanaman 100 ribu Pohon untuk Negeri, di area Kompleks Peace Village, perbatasan Desa Cibeuteung Muara dan Desa Ciputat Nutug, Ciseeng, Bogor, Minggu (19/10).
Ia memaparkan acara Penanaman 100 ribu Pohon untuk Negeri juga menjadi momen penting menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian publik untuk terus-menerus berperan dalam mitigasi perubahan iklim dan kelestarian lingkungan.
"Pemerintah memiliki program menanam 25 pohon seumur hidup, artinya masuk SD 5 pohon, masuk SMP 5 pohon, masuk SMA 5 pohon, masuk kuliah 5 pohon, dan 5 pohon lagi saat menikah, jadi 25 pohon seumur hidup," ujarnya.
Itu juga sejalan dengan pesan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum PBB September 2025 yang menyampaikan pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan rehabilitasi lahan seluas 12 juta hektare serta memberdayakan masyarakat lokal. "Untuk itu, kami berharap setiap pohon tidak hanya ditanam, tetapi juga dirawat agar dapat produktif," tutur Nurul.
Acara penanaman 100 ribu pohon itu diselenggarakan hasil kerja sama Balai Pembenihan Tanaman Hutan (BPTH), Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), dan Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Turut hadir pada acara itu, Direktur ICRP Ilma Sovri Yanti, Kepala Balai Pembibitan Daerah Aliran Sungai Citarum Heru Permana, Amir Nasional Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia Zaki Firdaus Syahid, dan Ketua Yayasan Alam Lestari Asih Sesama Wawan Setiawan.
Zaki Firdaus Syahid menyampaikan program penanaman 100 ribu pohon dilakukan secara serentak pada lebih 100 lokasi di seluruh Indonesia termasuk Ciseeng, Bogor.
"Target kami hingga akhir Desember, sudah menanam 100 ribu pohon di hampir 400 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya.
Ia juga mengimbau anggota jemaahnya untuk menanam minimal dua pohon setiap tahun di lingkungan mereka."Kita harus bersama-sama menghijaukan negeri ini sebagai upaya kecil menghentikan pemanasan global dan membuat bumi jadi lebih asri dan hijau untuk anak keturunan kita kelak," tutur Zaki.
Humas JAI Mohamad Sunarto menambahkan penanaman secara serentak ini turut melibatkan para pemuka agama dan keyakinan. Ia berharap kegiatan menghijaukan negeri ini akan menumbuhkan harmoni dan menyemai damai.
Sementara itu, Direktur ICRP Ilma Sovri Yanti sangat mengapresiasi inisiatif BTPH dan JAI. Menurut dia, penanaman ini, memiliki makna mendalam. Gerakan penanaman pohon sebagai revitalisasi peran ritual dan ibadah yang lebih bermakna holistik dalam agama, keyakinan, dan budaya, karena jadi gerakan bersama dalam menyelamatkan bumi.
"Ajakan menanam 100 ribu pohon adalah momentum perwujudan komitmen lintas agama dan keyakinan serta budaya untuk mengingatkan kembali pentingnya spritual holistik. Dengan membawa keyakinan bersama untuk menyelamatkan bumi, berarti kita menyelamatkan seluruh makhluk hidup dan kehidupan seluruh umat di dunia," tutup Ilma. (H-2)