
ANGGOTA Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tb Hasanuddin, meminta penyelidikan kasus dugaan pembunuhan jurnalis Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, oleh seorang anggota TNI Angkatan Laut dilakukan secara menyeluruh dan transparan. Upaya itu diharapkan juga dapat mengungkap motif pembunuhan dan kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
"Saya meminta penyelidikan ini dilakukan secara intensif. Harus diungkap apa sebenarnya motif pembunuhan ini, apakah dilakukan sendiri atau ada kemungkinan pihak lain yang turut serta," ujarnya lewat keterangan tertulisnya, Jumat (28/3).
Hasanuddin juga meminta Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) untuk memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Pasalnya, pelanggaran serius yang melibatkan oknum TNI AL, termasuk kasus pembunuhan, semakin sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Ini sudah kesekian kalinya terjadi pelanggaran berat oleh oknum TNI AL. Saya harap ada evaluasi menyeluruh terhadap satuan, termasuk dalam pembinaan personel secara lebih intensif agar kasus-kasus serupa tidak terulang di masa depan,” kata Hasanuddin.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, korban dan pelaku sudah lama berpacaran dan berencana menikah pada bulan Mei mendatang. Hasanuddin mendorong agar pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Tidak boleh ada impunitas. Jika terbukti bersalah, pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar memberikan efek jera, sekaligus menjaga nama baik institusi TNI AL,” terang Hasanuddin.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan keterlibatan anggota Lanal balikpapan, yakni Kelasi J, dalam pembunuhan jusnalis Juwita, masih belum dapat dipastikan.
Ia mengungkap, berdasarkan informasi, Kelasi J berada di Balikpapan saat kejadian. Oleh karenanya, Kristomei meminta semua pihak menunggu hasil investigasi yang saat ini sedang berlangsung.
"Bahwa Kelasi J ini sejak tanggal 17 Maret sampai hari ini, dia ada di satuannya, di Balikpapan. Nanti kita lihat, makanya kita tunggu saja," kata Kristomei. "Jangan artinya kita bertumpu pada opini, bahwa si A yang bersalah, kan belum tentu. Kasian dia kalau enggak bersalah nanti," sambungnya.
Sementara itu, Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut dan masih melakukan penyidikan terhadap motif pelaku tega menghabisi nyawa korban.
Diketahui, jasad Juwita ditemukan di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar, Sabtu (22/3) lalu. Awalnya, Juwita diduga mengalami kecelakaan tunggal. Kendati demikian, hasil penyelidikan mengungkap sejumlah kejanggalan yang mengarah terhadap pembunuhan. (M-1)