Pelaksanaan Haji 2026 akan Berlangsung di Musim Semi

1 day ago 7
Pelaksanaan Haji 2026 akan Berlangsung di Musim Semi Ribuan jamaah haji dari berbagai negara berjalan pulang setelah melempar Jumrah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025).(ANTARA/Andika Wahyu)

SALAH satu tantangan berat yang dihadapi jemaah di puncak haji tahun ini dan juga tahun-tahun sebelumnya adalah cuaca panas di Arab Saudi. Pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), suhu bisa mencapai 50 derajat celcius.

Namun, mulai tahun depan atau 2026, puncak haji diprediksi tidak akan sepanas sekarang. Juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Saudi (NMC) Hussein Al-Qahtani mengatakan bahwa haji 2025 akan menjadi haji terakhir di musim panas.

“Musim haji akan memasuki fase baru perubahan iklim pada 2026. Kita tidak akan menyaksikan haji musim panas sampai setelah 17 tahun,” katanya dikutip dari Saudi Gazette, Rabu (11/6).

Al-Qahtani mengatakan bahwa 2026 akan menandai dimulainya musim semi selama delapan tahun berturut-turut. Lalu diikuti oleh 8 tahun berikutnya di mana ibadah haji akan berlangsung di musim dingin.

“Kita akan mengucapkan selamat tinggal pada haji di musim panas selama 16 tahun,” katanya sambil mencatat bahwa suhu rata-rata dalam haji ini berkisar antara 45 dan 47 derajat Celcius.

Sementara itu, Mansour Al Mazroui, anggota Dewan Syura yang merupakan peneliti perubahan iklim, menegaskan musim haji akan berpindah secara iklim ke musim semi selama delapan tahun, setelah itu akan berpindah ke musim dingin.

“Musim haji datang di musim dingin, dimulai pada tahun Hijriah 1454 (2033) dan berlanjut selama 8 tahun, berakhir pada tahun Hijriah 1461. Sedangkan untuk musim gugur, musim haji berlangsung antara tahun 1462 dan 1469,” katanya.

“Dengan demikian, keempat musim telah menyelesaikan siklusnya selama 33 tahun Hijriah, untuk memasuki kembali musim haji di musim panas lagi pada tahun 1470, dan akan tetap demikian selama sembilan tahun,” pungkasnya. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |