Partisipasi Brigade Golani Israel di African Lion 2025 Maroko Tuai Kecaman

6 hours ago 1
Partisipasi Brigade Golani Israel di African Lion 2025 Maroko Tuai Kecaman Warga Gaza.(Dok Al-Jazeera)

SEBAGAI bagian dari latihan militer gabungan African Lion 2025 yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Maroko menjadi tuan rumah latihan yang melibatkan Brigade Golani Israel.

Brigade itu sebelumnya dikaitkan dengan serangan mematikan terhadap petugas kemanusiaan di Rafah, Gaza selatan.

Insiden tersebut dilaporkan menewaskan 15 paramedis, pekerja PBB, dan personel penyelamat.

Kehadiran pasukan Brigade Golani di Maroko memicu kemarahan di kalangan aktivis, terutama di media social. Para aktivis mengecam partisipasi unit militer yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia. 

Sejumlah foto beredar secara daring menunjukkan para tentara Israel berpose bersama, mengibarkan bendera Israel dan bendera Brigade Golani di lokasi latihan.

Latihan African Lion 2025 diikuti oleh lebih dari 20 negara, termasuk beberapa negara Arab. Namun, keikutsertaan Israel--khususnya unit Golani--menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.

Gerakan Mujahidin Palestina mengeluarkan pernyataan mengecam keras keputusan Maroko untuk menerima kehadiran Brigade Golani. 

Mereka menyebut pasukan tersebut sebagai Nazi dan menyatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan penurunan berkelanjutan dalam standar moral serta kemanusiaan dalam proses normalisasi yang sedang berlangsung dengan entitas Zionis.

Sebelumnya, PBB melaporkan penemuan mengerikan di Rafah, Gaza selatan. 

Sebanyak 15 petugas medis dan pekerja bantuan, termasuk staf Bulan Sabit Merah, ditemukan tewas di sebuah kuburan massal. 

Beberapa dari mereka ditemukan dalam kondisi diborgol, ditembak mati, dan masih mengenakan seragam serta sarung tangan medis. 

Kendaraan dan ambulans yang digunakan para korban juga ditemukan dalam kondisi hancur dan terkubur, yang diduga sebagai upaya menutupi kejahatan oleh tentara pendudukan.

Kehadiran unit militer Israel dalam latihan multinasional di wilayah Arab seperti Maroko memperkuat kekhawatiran mengenai dampak normalisasi hubungan dengan Israel terhadap solidaritas dengan rakyat Palestina. (Middle East Monitor/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |