
KETUA Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) Tommy Darmadi berkomitmen untuk menjadikan BUMA sebagai roda penggerak bisnis sesuai dengan visi Asta Cita Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
Dalam hal ini, kata Tommy, BUMA akan mengoptimalkan jaringan GP Ansor yang terdiri lebih dari 8 juta kader di 34 provinsi, 469 kabupaten atau kota, 4.886 kecamatan, 22.452 desa, serta 8 cabang luar negeri. "Dengan modal besar ini, BUMA siap jadi big market yang menggerakkan berbagai sektor bisnis strategis seperti rantai pasok terintergasi, pangan, energi terbarukan, dan lainnya,” ucap Tommy pada peluncuran BUMA, di Gedung BUMA, Jl Percetakan Negara No 158, Jakarta.
Hadir yakni, Menteri Investasi dan Kebijakan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid, serta Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin.
Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menegaskan pentingnya pengelolaan BUMA secara profesional sehingga bisa memberi keuntungan maksimal bagi kader, pengelola, dan organisasi.
“Kami optimistis dengan manajemen yang profesional, BUMA akan menjadi perusahaan yang menguntungkan sekaligus memberdayakan ekonomi kader,”
kata Addin.
Addin juga berharap BUMA menjadi pemain utama dalam ekosistem bisnis nasional yang berkelanjutan, menggerakkan ekonomi dari tingkat akar rumput, dan memperkuat posisi GP Ansor sebagai kekuatan ekonomi umat.
Menteri Investasi dan Kebijakan Hilirisasi Rosan Roeslani menyambut baik inisiatif GP Ansor dalam mengembangkan ekonomi keumatan dan bisa menjadi dorongan positif pada ekonomi dan iklim usaha di Indonesia.
“Ini adalah upaya yang baik dari GP Ansor dalam meraih kemandirian ekonomi. Tidak hanya untuk organisasinya, tapi juga untuk perekonomian bangsa kita. Jika negara membuat Danantara, GP Ansor membuat BUMA dan kita bisa berkolaborasi," papar Rosan yang kini juga menjabat sebagai CEO Danantara. (H-2)