
CUACA ekstrem berpotensi di 13 Daerah di Jawa Tengah saat puncak arus mudik Lebaran 2025 yang akan berlangsung esok, Jumat (28/3). Para pemudik diminta waspada terhadap hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir.
"Waspada juga ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung akibat cuaca ekstrem tersebut," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sembodo, Kamis (27/3).
Berdasarkan pengamatan atmosfer, lanjut Yoga Sembodo, bersamaan berlangsungnya puncak arus mudik tersebut, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di belasan daerah di Jawa Tengah terutama terjadi pada siang hingga awal malam. Cuaca ekstrem ini berisiko membawa potensi bencana longsor di kawasan pegunungan dan dataran tinggi serta banjir di dataran rendah.
Daerah berpotensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah, menurut Yoga Sembodo, tersebar baik di wilayah selatan maupun utara, yakni Banjarnegara, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Klaten, Kudus, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Semarang dan Wonosobo. "Angin bertiup dari barat ke utara dengan kecepatan 5-30 kilometer per jam," imbuhnya.
Peringatan untuk Pantura
Sementara itu, Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Shafira Tsanyfadhila secara terpisah juga mengingatkan bahwa air laut pasang (rob) juga masih akan berlangsung hingga Jumat (28/3). Ancaman banjir rob di pesisir Pantura Jawa Tengah, diminta diwaspadai warga di Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Demak.
Air laut pasang (rob), ungkap Shafira Tsanyfadhila, kembali terjadi sekitar pukul 16.00-20.00 WIB dengan ketinggian maksimum 1 meter, sehingga hal ini akan berdampak banjir rob hingga mengganggu aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam. "Jalur mudik Semarang-Demak berpotensi kembali terendam banjir rob," imbuhnya. (M-1)