Mucormycosis: Infeksi Jamur Hitam yang Mematikan dan Berisiko Tinggi

1 week ago 14
 Infeksi Jamur Hitam yang Mematikan dan Berisiko Tinggi Mucormycosis, atau yang dikenal sebagai "jamur hitam," adalah infeksi jamur langka yang dapat berakibat fatal, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.(KATERYNA KON)

MUCORMYCOSIS atau yang dikenal sebagai "jamur hitam," adalah infeksi jamur langka tetapi berpotensi fatal. Penyakit ini disebabkan kelompok jamur yang disebut mucormycetes, terutama dari genus Rhizopus. 

Infeksi ini biasanya menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, pasien COVID-19 yang parah, serta mereka yang dalam masa pemulihan dari infeksi tersebut. Selain itu, orang yang telah menjalani transplantasi organ, memiliki jumlah sel darah putih rendah, mengidap HIV, atau mengonsumsi obat imunosupresan juga berisiko tinggi terkena mucormycosis.

Populasi yang Rentan Terinfeksi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus mucormycosis diperkirakan berkisar antara 0,005 hingga 1,7 per juta orang di seluruh dunia. Namun, beban penyakit ini jauh lebih tinggi di negara-negara tertentu, seperti India, yang mencatat jumlah kasus sekitar 80 kali lebih banyak dibandingkan negara lain. Faktor lingkungan, seperti iklim dan dominasi spesies jamur tertentu, diyakini berkontribusi terhadap tingginya angka kasus di wilayah tersebut.

Di Amerika Serikat, insiden mucormycosis belum diketahui secara pasti karena sifatnya yang langka dan tidak adanya program pemantauan nasional. Sebuah studi di San Francisco pada akhir 1990-an memperkirakan bahwa ada sekitar 1,7 kasus baru per juta penduduk setiap tahunnya.

Penyebab dan Cara Penyebaran

Jamur mucormycetes secara alami terdapat di lingkungan, seperti di tanah, daun yang membusuk, kompos, kotoran hewan, serta di udara. Infeksi dapat terjadi ketika seseorang menghirup atau menelan spora jamur ini, atau ketika spora masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau luka bakar.

Pada banyak orang, spora mucormycetes hidup secara tidak berbahaya di dalam tubuh. Namun, bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jamur ini dapat menyerang pembuluh darah, menyebabkan pembekuan darah, serta menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh, yang akhirnya menyebabkan kematian jaringan (nekrosis). 

Meskipun sebagian besar kasus terjadi secara acak, wabah mucormycosis dapat terjadi, terutama di fasilitas layanan kesehatan jika spora jamur mengontaminasi peralatan medis atau sistem ventilasi.

Gejala Mucormycosis

Gejala infeksi mucormycosis bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terkena. Infeksi ini dapat menyerang sinus, paru-paru, kulit, lambung, dan usus.

Sebagian besar kasus mucormycosis terjadi pada sinus atau paru-paru setelah seseorang menghirup spora jamur dari udara. Gejala yang muncul meliputi pembengkakan wajah, sakit kepala, demam, batuk, serta nyeri dada. Jika infeksi menyebar dari sistem pernapasan, organ lain seperti otak, limpa, dan jantung juga dapat terpengaruh.

Tingkat kematian akibat mucormycosis tergolong tinggi, bahkan dengan penanganan medis yang tepat, lebih dari 50% kasus berakhir dengan kematian. Meskipun demikian, mucormycosis tidak menular dari orang ke orang. Seseorang dapat tertular dari lingkungan, tetapi tidak dapat menyebarkan penyakit ini ke individu lain.

Pengobatan Mucormycosis

Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari mucormycosis. Penanganan utama melibatkan pemberian obat antijamur, seperti amphotericin B, yang berfungsi membunuh jamur penyebab infeksi. Selain itu, tindakan pembedahan diperlukan untuk mengangkat jaringan yang telah mati guna mencegah penyebaran spora jamur ke bagian tubuh lain.

Karena tingkat keparahannya yang tinggi, pencegahan sangat dianjurkan, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko. Menjaga kebersihan lingkungan, menghindari paparan langsung terhadap sumber spora jamur, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh menjadi langkah utama dalam mengurangi risiko infeksi mucormycosis. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |