Metz vs Reims: Metz Raih Tiket Promosi Ligue 1 Usai Tundukan Reims

21 hours ago 2
 Metz Raih Tiket Promosi Ligue 1 Usai Tundukan Reims Metz berhasil meraih tiket promosi ke Ligue 1 usai mengalahkan Reims 3-1.(AFP)

SETELAH laga penuh ketegangan, Metz berhasil meraih tiket promosi ke Ligue 1 usai mengalahkan Reims 3-1 di Stadion Auguste-Delaune. Kemenangan Metz itu membuat  klub asal Marne itu terdegradasi ke Ligue 2.

Setelah satu musim yang dihabiskan di divisi dua, Les Grenats akhirnya mencapai impian mereka: kembali ke kasta tertinggi, setahun setelah terdegradasi lewat babak play-off juga, saat itu melawan Saint-Étienne.

Perjalanan menuju promosi ini panjang, berat, dan berliku. Di mana mereka berada di posisi ketiga di Ligue 2, ke laga play-off pertama yang menegangkan melawan Dunkerque (1-0), hingga dua leg yang berlangsung ketat dan penuh tekanan melawan Reims. 

Sebaliknya, degradasi ini menjadi bencana bagi Stade de Reims, yang dalam beberapa musim terakhir terbiasa bersaing untuk posisi Eropa.

Musim mereka berakhir kacau: dimulai dengan awal yang menjanjikan, lalu merosot di klasemen hingga pemecatan pelatih Luka Elsner yang gagal menghentikan penurunan performa, meski mereka juga sempat mencapai final Coupe de France.

Waktu jeda antara dua laga play-off ini pun tidak membawa berkah, karena Reims dibantai Paris (3-0) di Stade de France.

Diboikot Suporter

Namun, setidaknya momen ini sempat mempererat kembali hubungan antara tim dan para pendukungnya, seminggu setelah aksi boikot suporter pada laga tandang ke Metz (1-1). Stadion Auguste-Delaune yang penuh sesak bergemuruh luar biasa untuk menyemangati para pemainnya, yang kali ini tampil apik sejak awal pertandingan.

Reims sempat memiliki peluang lewat Mory Gbané (menit ke-5) dan Keito Nakamura (ke-7), tetapi penyelesaian akhir mereka kurang tajam. Peluang-peluang awal ini seolah menjadi pertanda.

Kemenangan berkat Gauthier Hein

Meski begitu, mereka akhirnya membuka keunggulan lewat pemain muda Ange Martial Tia lewat tendangan jarak dekat dalam situasi yang agak kacau namun melegakan (menit ke-57). Gelandang berusia 18 tahun itu membuat stadion dan bangku cadangan Reims meledak dalam perayaan.

Reims tampaknya akan meraih kelegaan besar. Bahkan Mamadou Diakhon hampir menggandakan keunggulan setelah aksi individu brilian dari Jordan Siebatcheu (menit ke-75).

Namun semuanya berubah saat Matthieu Udol menyamakan kedudukan lewat tembakan menyilang yang hanya bisa disentuh tipis oleh kiper Yehvann Diouf (menit ke-78). Sebagai kapten, Udol sebelumnya juga membuka skor di laga leg pertama di Metz.

Kedua tim kemudian saling menciptakan peluang hingga akhirnya Gauthier Hein tampil gemilang di babak perpanjangan waktu. Gelandang serang tersebut lebih dulu mengecoh seluruh pertahanan Reims sebelum memberi assist cantik dengan tumitnya untuk Alpha Touré (menit ke-110).

Lalu ia memupus harapan Reims dengan mencetak gol spektakuler lewat tembakan lob dari jarak lebih dari 35 meter (menit ke-114).

Perbedaan mencolok pun terlihat antara para ultras Metz yang bernyanyi, "Kami di Ligue 1," dan suporter Reims yang melontarkan yel-yel bernada marah kepada presiden klub, Jean-Pierre Caillot, yang mereka anggap sebagai dalang utama keterpurukan klub.

Di lapangan, pertandingan sudah berakhir. Sebagai “spesialis naik-turun” di kancah Eropa, Metz kembali ke Ligue 1 dengan tekad untuk bertahan kali ini. Sementara Reims, klub legendaris di sepak bola Prancis, harus rela terjun ke Ligue 2. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |