Menteri Sosial Nyatakan Penurunan Angka Kemiskinan Lambat

1 week ago 11
Menteri Sosial Nyatakan Penurunan Angka Kemiskinan Lambat Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan angka kemiskinan lambat turun.(MI/BAYU ANGGORO)

MENTERI Sosial Syaifullah Yusuf mengakui penurunan angka kemiskinan di Indonesia termasuk lambat. Jumlah penduduk miskin selalu tinggi meski anggaran yang dikeluarkan untuk mengatasi persoalan tersebut cukup besar.

Dia menilai, dari tahun ke tahun jumlah penduduk miskin masih tinggi, sehingga penurunannya tidak optimal.

"Dari 2014 sampai 2024, penurunannya hanya 2%. Harus dicari metode baru, hal-hal apa yang menyebabkan kenapa kemiskinan ini turunnya lambat. Mulai Indonesia merdeka sampai sekarang, penurunannya lama sekali," katanya saat melaksanakan nota kesepahaman kerja sama dengan perguruan tinggi terkait penanganan kemiskinan di Jawa Barat, di Kota Bandung, Jumat (7/3).

Dia menyontohkan, jumlah penduduk miskin ekstrim di Indonesia mencapai 3,1 juta jiwa. "Tinggi jumlahnya. Jadi kemiskinan ini turunnya lambat, padahal jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk mengatasi kemiskinan cukup besar," katanya.

Menurut dia, salah satu penyebab masih tingginya angka kemiskinan di Indonesia adalah data yang tidak akurat. Setiap instansi mulai dari pemerintah daerah hingga pusat memiliki data kemiskinan yang berbeda-beda.

"Kemensos, bappenas, BKKBN punya data masing-masing. Pemerintah daerah juga berlomba-lomba untuk memiliki data kemiskinan sendiri-sendiri," kata Gus Ipul.

Karena itu, dia melarang pemerintah daerah mengeluarkan data kemiskinan sendiri-sendiri sebagai acuan dalam mengatasi persoalan tersebut.

"Ini cara kerja kita. Data harus sama, tidak boleh lagi ada pemerintah kabupaten, kota, provinsi, kementerian, memiliki data kemiskinan sendiri-sendiri. Semua harus data tunggal," katanya.

Dia mengingatkan pemerintah daerah agar mengacu kepada data tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTESN) dalam mengatasi kemiskinan. Hal ini seiring dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTESN.

DTESN merupakan data induk kependudukan baru yang di dalamnya menyantumkan berbagai aspek tentang kependudukan mulai dari lapisan teratas hingga terbawah. Data ini mencantumkan informasi keseluruhan tentang kependudukan termasuk yang kategori miskin.

"Ini memuat data yang utuh, tak hanya by name by addres, tapi juga profilnya, rumahnya, token listriknya. Semua lengkap, termasuk juga usaha-usaha mereka," ujarnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |