Menerobos Banjir, Kades Tanjungsari Tasikmalaya Gotong Warga Sakit

6 hours ago 3
Menerobos Banjir, Kades Tanjungsari Tasikmalaya Gotong Warga Sakit Kepala Desa Tanjungsari bersam warga mengangkat orang sakit memakai velbed dengan menerobos lokasi banjir setinggi 50 sentimeter dibantu warga lain melewati gang sempit.(MI/Kristiadi)

HUJAN deras menguyur sejumlah wilayah sejak malam hingga siang menyebabkan Sungai Citanduy dan Cikidang meluap merendam ratusan rumah di Kampung Bojongsoban, Hegarsari, Cicalung dan Mekarsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kejadian itu terjadi, Rabu (21/5) sekitar pukul 02.30 WIB dan puluhan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Sebuah rekaman video berdurasi waktu 0:22 detik viral di media sosial. Video itu merekam Kepala Desa Tanjungsari bersama warga tengah mengevakuasi orang sakit dengan cara mengangkat memakai velbed dan tampak dipayungi menuju lokasi yang lebih aman. Proses evakuasi terhadap warga sakit dengan ditandu itu disebabtkan perahu karet tak bisa masuk ke dalam gang kecil hingga petugas berupaya menerobos lokasi banjir setinggi 50 sentimeter.

Kepala Desa Tanjungsari, Amas, mengatakan banjir disebabkan hujan deras yang terjadi sejak malam hingga siang ini masih terjadi ditambah genangan air Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang yang meluap. Imbasnya, ratusan rumah warga terendam dengan ketinggian air 50 sentimer bahkan hingga 1,5 meter. Namun, sebagian warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan lainnya tetap bertahan.

"Video yang beredar luas di masyarakat dan medsos itu memang benar, karena kami harus mengevakuasi warga sakit ke lokasi lebih aman dengan mengangkatnya memakai velbed. Karena, selain mengalami sakit, rumah warga tersebut juga tergenang banjir setinggi 1 meter dan langkah itu dilakukan demi kemanusian," katanya, Rabu (21/5).

Ia mengatakan, hujan deras yang terjadi di wilayahnya masih terjadi dan genangan banjir belum terlihat surut karena hujan belum terhenti, bahkan semakin besar yang membuat banyak warga terpaksa harus mengungsi secara mandiri. Tim gabungan masih terus mendata warga, terutama untuk memberikan bantuan dan untuk memastikan kebutuhan evakuasi.

"Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan pemerintah desa sudah melakukan upaya memberikan bantuan evakuasi tapi warga yang lain memilih bertahan di rumahnya. Akan tetapi, warga sakit yang dievakuasi ada tiga orang, dua perempuan dilakukan dengan cara digendong dan ada yang berjalan dan sau warga terakhir diangkat memakai velbed," ujarnya. (AD/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |