
PPM School of Management melalui Bizcube Business Incubator bersama Yayasan BPK Penabur sukses menyelenggarakan final lomba kewirausahaan Bizcube sebagai ajang unjuk bakat para pelajar SMA/SMK.
Lomba pitching ide bisnis ini digelar luring di SMAK 6 Penabur Pluit sekaligus menjadi bagian rangkaian Hut ke-75 BPK Penabur bertema Berani Berubah: Berkarakter Kristiani dalam Membangun Negeri.
Ajang ini diikuti 36 kelompok dari sekolah-sekolah BPK Penabur melalui proses seleksi sejak Maret 2025. Sebanyak 164 peserta sebelumnya mendapatkan pembekalan intensif berupa workshop dan coaching dari Bizcube PPM School of Management.
Materi yang diberikan mencakup tahapan ideasi, penyusunan model bisnis, hingga strategi implementasi bisnis. Proses ini dirancang untuk memupuk jiwa kewirausahaan sejak dini sekaligus membekali pelajar dengan keterampilan yang relevan menghadapi dunia usaha.
“Melihat performa para finalis, kami sangat mengapresiasi semangat, kreativitas, dan kerja keras mereka. Harapannya, kegiatan ini jadi bekal berharga untuk membangun keberanian dan kesiapan menghadapi tantangan bisnis masa depan,” ujar Koordinator Bizcube PPM School of Management Nina Ivana, di Jakarta, Rabu (25/6).
Para finalis mempresentasikan ide-ide bisnis inovatif mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari praktisi dan akademisi.
Di antaranya yakni, Yudhian Fantoni (Pengurus Yayasan BPK Penabur dan pengusaha), Andrew Steve (entrepreneur FnB dan pemilik OZT Cafe Bandung, alumnus BPK Penabur), serta Nina Ivana Satmaka (Koordinator Bizcube & dosen PPM School of Management).
"Aspek penilaian meliputi kreativitas, kelayakan model bisnis, hingga strategi bisnis yang ditawarkan tiap kelompok," ucap Nina.
Nina berharap program ini menjadi awal kolaborasi berkelanjutan dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan pelajar, sekaligus mempersiapkan generasi muda inovatif untuk masa depan.
Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi mengatakan kolaborasi ini sekaligus jadi wujud komitmen BPK Penabur menghadirkan pendidikan holistik.
“Pengalaman praktis seperti ini amat berharga dalam membentuk karakter dan keterampilan kewirausahaan siswa kami,” tutur Adri.
Gelaran final menghasilkan tiga kelompok terbaik. Juara pertama diraih Tim Optivis (Violeta, Elaine, dan Michelle dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta).
Kemudian, diikuti Tim Rahayu Tani (Atalia, Dominique, Marchello, dan Irene dari SMAK Penabur Sukabumi) sebagai juara kedua, dan Tim Aloefit (Gabriella, Mikhael, Samuel, Shierly, dan Vincentius dari SMAK Penabur Gading Serpong) sebagai juara ketiga.
Para pemenang memperoleh beasiswa program sarjana reguler di PPM School of Management senilai total Rp460 juta sebagai bentuk dukungan pengembangan potensi wirausaha muda.
“Kami sangat bersyukur dan bangga menjadi bagian lomba ini. Banyak tantangan, mulai dari revisi proposal hingga menyesuaikan waktu di tengah ujian sekolah. Tapi justru di sinilah kami belajar pantang menyerah,” ungkap Violeta, perwakilan Tim Optivis. (H-2)