
KANKER telah lama dikenal sebagai penyakit yang tidak menular namun memiliki risiko kematian yang cukup tinggi.
Mengutip data dari Global Cancer Observatory (Globocan), pada 2022, Indonesia mengalami lebih dari 408.661 kasus kanker baru dengan 242.099 kematian, terutama disebabkan oleh kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan kolorektal.
Tanpa adanya intervensi, jumlah kasus kanker di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 63% antara 2025 hingga 2040 .
Upaya meningkatkan pelayanan bagi pasien kanker menjadi perhatian banyak pihak. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi insiden kanker dan meningkatkan angka kesintasan pasien kanker di Indonesia. Perlu adanya sinergi semua stakeholders terkait agar proses penanganan kanker di Indonesia kian maju dan memberikan hasil terbaik bagi pasien.
Tingginya kebutuhan akan fasilitas penanganan kanker yang baik mendorong Rumah Sakit Medistra meluncurkan Oncology Center Medistra Hospital, pusat layanan kesehatan terbaru yang didedikasikan untuk perawatan kanker dengan teknologi mutakhir dan tenaga medis terbaik.
Peresmian yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (27/2) dihadiri oleh sejumlah pakar medis serta pasien penyintas kanker.
Oncology Center Medistra Hospital hadir sebagai bagian dari komitmen menghadirkan layanan kesehatan berkualitas dengan fasilitas unggulan. Oncology Center Medistra Hospital menyiapkan ragam fasilitas mulai dari peralatan diagnostik terbaru, terapi terkini, serta pendekatan multidisiplin dalam menangani kanker.
Presiden Direktur Medistra Hospital Adhitya Wardhana, dalam sambutannya, menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan kanker guna meningkatkan harapan hidup pasien.
“Kami berusaha menghadirkan pusat onkologi yang tidak hanya canggih secara teknologi tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya. Kami berharap Oncology Center ini dapat menjadi rujukan utama bagi pasien kanker di Indonesia,” ujar Adhitya.
Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital Prof Abdul Muthalib menambahkan bahwa perkembangan teknologi dalam onkologi di Medistra Hospital sangat pesat dan memberikan dampak positif bagi pengobatan kanker.
“Kami terus mengadopsi peralatan dan terapi terkini untuk meningkatkan akurasi diagnosis serta efektivitas pengobatan sehingga kami dapat lebih presisi menentukan jenis pengobatan kanker yang diberikan sehingga dapat meningkatkan hidup pasien kanker di Indonesia,” kata Abdul Muthalib.
Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital Prof Aru W Sudoyo menekankan deteksi dini kanker merupakan kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.
“Kami di Medistra Hospital sangat menekankan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kanker sejak tahap awal, di mana pengobatan lebih efektif dan lebih sedikit dampaknya pada tubuh. Dengan deteksi dini, kita dapat memberikan pasien kesempatan terbaik untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif,” tegas Aru.
Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital, Nadia Ayu Mulansari berharap keberhasilan transplantasi stem cell hematopoietic di Medistra Hospital memberikan harapan untuk masa depan pasien yang lebih baik.
"Keberhasilan transplantasi stem cell hematopoietic di Medistra Hospital adalah pencapaian besar dalam pengobatan kanker dan kelainan darah. Tindakan yang dikerjakan sejak 2016 ini bisa menyejajarkan Medistra dengan sentra RS di luar negeri dalam tatalaksana kanker darah. Harapan kami, keberhasilan ini dapat memberi inspirasi dan harapan bagi pasien untuk menjalani pengobatan yang dibutuhkan untuk kelainan dan kanker darah kedepannya,” paparnya.
Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital Ardhi Rahman Arhani menegaskan komitmen rumah sakit dalam memberikan dukungan medis menyeluruh bagi pasien kanker.
"Kami berkomitmen memberikan dukungan medis terbaik bagi pasien kanker, mulai dari deteksi dini hingga perawatan lanjutan, nutrisi, rehabilitasi medik, sampai dengan perawatan paliatif-hospi. Dengan dukungan tim spesialis multidisiplin dan teknologi terkini, kami fokus menyediakan layanan yang komprehensif dan personal,” ungkapnya. (Z-1)