
MASYARAKAT tetap diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Majalengka. Puluhan kejadian kebencanaan pun telah terjadi selama Februari 2025.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majalengka, Wawan Suryawan, menjelaskan mereka telah mendapatkan informasi dari BMKG stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka. “Masyarakat tetap diminta mewaspadai terjadinya potensi cuaca ekstrem hingga beberapa hari mendatang,” tutur Wawan, Rabu (5/8).
Potensi cuaca ekstrem di antaranya peningkatan kecepatan angin serta potensi kilat atau petir dan angin kencang pada skala lokal mulai siang hingga malam hari. “Selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti pohon tumbang, banjir, longsor dan lainnya,” tutur Wawan. Terutama untuk masyarakat yang memang tinggal di daerah rawan bencana.
Disinggung mengenai kejadian kebencanaan, Wawan menjelaskan selama Februari 2025 telah terjadi 44 kejadian kebencanaan di Kabupaten Majalengka. “Jumlah kejadian kebencanaan pada Februari menurun dibandingkan Januari 2025 lalu,” tutur Wawan.
Kejadian kebencanaan di Kabupaten Majalengka didominasi longsor yang terjadi sebanyak 26 kali, banjir sebanyak 6 kejadian, cuaca ekstrem sebanyak 10 kejadian, dan bencana non alam sebanyak dua kali kejadian.
Kejadian bencana di Kabupaten Kuningan, lanjut Wawan, berdampak terhadap 349 warga, yang terdiri dari satu warga meninggal dunia, satu warga mengalami luka-luka, 18 warga harus mengungsi dan warga yang terdampak atau menderita sebanyak 329 orang.
“Bencana selama Februari lalu juga berdampak terhadap 96 rumah warga,” tutur Wawan. Terdiri dari rumah yang rusak ringan sebanyak 69, rumah yang rusak sedang sebanyak 2, rumah yang rusak berat sebanyak 2 serta rumah yang terendam akibat banjir sebanyak 23.
Kejadian kebencanaan juga berdampak pada satuan pendidikan sebanyak 4 buah, rumah ibadah satu buah dan kantor sebanyak satu buah. (H-1)