
SETIAP Puasa Ramadan ada yang unik dan khas di Kota Semarang, yakni pembagian Bubur India yang diberikan kepada ratusan warga setiap hari saat berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan Semarang yang terletak di Jalan Petolongan I, Kelurahan Purwodinatan, Kota Semarang.
Jelang Buka Puasa Ramadan di Masjid Jami Pekojan, Kota Semarang cukup ramai, ratusan umat Islam dari sekitar masjid maupun luar daerah baik anak-anak maupun orang dewasa selalu memadati masjid yang terletak di di Jalan Petolongan I, Kelurahan Purwodinatan, Kota Semarang, bagian mereka bertahan untuk menjalankan sholat tarawih di masjid tersebut.
Ada yang menarik setiap tahun di bukan puasa Ramadan di Masjid Pekojan ini, karena setiap waktunya buka puasa ratusan jemaah yang menunaikan ibadah magrib disuguhi makanan untuk berbuka dengan menu sangat khas, yakni Bubur India yang memiliki rasa berbeda dengan bubur pada umumnya karena penuh dengan aroma dan rasa rempah-rempah.
"Saya selalu memilih berbuka di Masjid Pekojan ini, karena disuguhi bubur India dengan rasa rempah-rempah yang cukup kuat hingga menjadikan badan segar dan terasa hangat," kata Mahafir,60, warga Jalan Mataram, Kota Semarang.
Hal serupa diungkapkan Fauzi,57, warga Kauman Semarang, meskipun banyak masjid dan musholla di sekitar tempat tinggalnya, namun setiap Ramadan untuk menjalankan sholat magrib berjamaah memilih di Masjid Pekojan Semarang ini, karena selalu disuguhi buka puasa dengan menu Bubur India. "Saya harus berjalan sekitar dua kilometer dari rumah untuk menjangkau masjid ini, tapi tidak apa-apa demi Bubur India," imbuhnya.
Pengurus dan Takmir Masjid Jami Pekojan, Kota Semarang Ahmad Ali mengatakan sudah berlangsung sekitar 100 tahun lamanya madjid ini selalu menyajikan makanan buka bagi jemaah yang datang untuk berbuka puasa di sini, bahkan setiap hari di bulan Ramadan ada sekitar 150-200 warga berbuka puasa di masjid ini dengan menu khas yakni Bubur India.
"Para jemaah tidak hanya makan berbuka di sini, tetapi tidak sedikit yang membawa pulang untuk keluarga karena Bubur India mempunyai aroma danbrasa khas dibuat secara khusus untuk buka puasa," ujar Ahmad Ali.
Setiap hari mulai pukul 11.00 WIB, ungkap Ahmad Ali, pengurus masjid akan memulai memasak Bubur India dengan menghabiskan 22 kilogram beras yang dapat dibuat 300 porsi, proses memasak bubur ini harus selesai sebelum sholat Asar dan disajihan sebelum waktu berbuka.
Sejarah Bubur India di Masjid Pekojan Semarang cukup panjang, menurut Ahmad Ali, awalnya banyak warga India yang berdagang di Kota Semarang terutama Pasar Johar yang berjarak sekitar satu kilometer dari Masjid Pekojan, pada saat waktunya berbuka puasa mereka datang ke masjid ini dan untuk menjalankan sholat magrib. "Kemudian muncul ide bubur ini untuk Buka bersama karena tidak sempat buka setelah berdagang," tambahnya. (H-2)