
JALAN hidup manusia tidak selalu mudah ditebak. Hal inilah yang dialami oleh seorang ibu asal Tuban, Jawa Timur, Evi Setyorini, yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Dalam setahun terakhir, Evi bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Evi merupakan orang tua tunggal bagi dua anak sekaligus penopang ekonomi untuk kedua orang tuanya dan sang nenek. Awalnya, Evi menjadi pekerja warung makan. Namun, penghasilannya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Perubahan hidup itu datang ketika Evi mengetahui adanya lowongan sebagai pelinting Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Mitra Produksi Sigaret (MPS) PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) yang beroperasi di Dander, Bojonegoro.
“Tekad saya kuat. Meski saya perempuan, saya yakin bisa sukses sebagai ibu dan tulang punggung keluarga. Saya beranikan diri melamar ke MPS Dander. Dari yang tidak punya pengalaman apa-apa, lulusan SD, saya punya keinginan kuat untuk bekerja di Sampoerna. Walau agak khawatir, apakah saya bisa diterima karena cuma lulusan SD,” ujar Evi.
Sejak resmi bekerja di MPS Dander pada Januari 2024, Evi merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Lingkungan kerja yang suportif dan program pengembangan karyawan yang dijalankan perusahaan membuatnya mampu berkembang.
“Karena ada dukungan dari perusahaan, saya yang awalnya tidak bisa, jadi bisa,” ujar dia.
Meskipun harus menempuh jarak puluhan kilometer setiap hari dari Tuban ke Bojonegoro, Evi tetap semangat. Hasil jerih payahnya kini berbuah manis. Anak sulungnya bisa bersekolah di pesantren, sementara anak keduanya juga mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, ia mampu membantu memenuhi kebutuhan orang tua dan neneknya.
Manfaatkan kesempatan
Cerita inspiratif lainnya datang dari Rizqi Mega Silvia Ningrum atau Silvi, warga Bojonegoro yang juga bekerja sebagai pelinting SKT di MPS Dander. Ia mulai bergabung sejak awal operasional perusahaan pada Januari 2024.
Kehadiran MPS Dander membawa harapan baru, khususnya bagi para ibu rumah tangga yang ingin ikut menopang ekonomi keluarga. Suaminya yang berprofesi sebagai buruh bangunan memiliki penghasilan yang tidak menentu, sementara kebutuhan hidup terus bertambah, terutama dengan anak yang mulai sekolah.
“Ketika ada MPS Dander, terbantu sekali. Ibu-ibu yang biasanya di rumah, jadi bisa bekerja untuk menambah pemasukan keluarga, dan sangat membantu perekonomian keluarga,” kata Silvi.
Awalnya, Silvi merasa kurang percaya diri karena belum memiliki pengalaman kerja serupa. Namun, lingkungan kerja yang ramah dan pelatihan intensif membuatnya cepat beradaptasi.
Setahun bekerja, kondisi ekonomi keluarganya menjadi lebih stabil. Bahkan, suaminya memutuskan kembali dari perantauan di Surabaya agar bisa lebih dekat dengan keluarga.
“Secara perekonomian, sekarang ada rasa aman karena penghasilan tetap. Alhamdulillah,” pungkasnya. (I-1)