
SEKRETARIS Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah al-Alam al-Islami atau The Muslim World League/MWL) yang juga Ketua Dewan Ulama Senior Dunia Islam, HE Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Pujian itu ia ungkapkan saat menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf beserta rombongan di kantor pusat MWL di Riyadh, KSA, pada Selasa (2/6).
"Kami sangat berbangga dengan keberadaan Nahdlatul Ulama dan mengapresiasi peran serta kiprahnya yang luar biasa besar bagi dunia internasional dan kemanusiaan," demikian dikatakan oleh Sheikh al-Issa.
Pertemuan itu juga diikuti Ginanjar Sya'ban (Wakil Sekretaris Jenderal PBNU), Achmad Ghufron Siraj (Wakil Ketua Umum GP Ansor), Sugiri Suparwan (Wakil Kepala Perwakilan atau DCM KBRI Riyadh), Rendy Bagus Pranantyo (Sekretaris II KBRI Riyadh) serta sejumlah staf KBRI Riyadh lainnya.
Diakui pula, MWL merasa senang dan sangat mengapresiasi kemitraan dan kerja sama strategis yang selama ini telah terjalin antara pihaknya dengan PBNU.
"Kami juga merasa berbesar hati dan sangat mengapresiasi dengan terjalinnya kemitraan dan kerjasama strategis antara MWL dengan PBNU. Kemitraan ini memiliki nilai yang sangat penting dan luar biasa besar," imbuh Sheikh al-Issa.
Salah satu agenda besar yang sukses dilaksanakan oleh kemitraan antara MWL dan PBNU adalah terselenggaranya forum KTT R-20 di Bali pada November 2022 sebagai bagian dari kegiatan KTT G-20.
Oleh sebab itu, MWL berharap, agar kemitraan strategis yang selama ini telah terjalin dengan PBNU dapat terus berlanjut dan berkembang. Lebih dari itu, dapat bekerja bersama dalam waktu dekat dengan mengadakan program dan agenda lain.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kiprah MWL yang luar biasa besar bagi dunia Islam dan masyarakat internasional.
"PBNU juga berharap agar dapat terus melanjutkan dan mengembangkan lebih jauh lagi ikatan hubungan baik serta kemitraan yang selama ini telah terjalin dengan MWL," ungkap Gus Yahya.
Gus Yahya melaporkan, hasil kerja sama yang baik antara PBNU dan MWL telah menghasilkan sebuah event bersejarah berupa forum KTT R-20 di Bali pada November 2022. Hasil dari KTT tersebut telah dihimpun dalam sebuah buku yang ditulis dalam 3 bahasa, yaitu Inggris, Arab dan Indonesia.
Pasca-R-20 di Bali pada November 2022, PBNU telah membuat inisiatif-inisiatif internasional, dengan menghimpun para tokoh besar agama-agama dunia guna mencari solusi untuk berbagai permasalahan global dewasa ini, dengan mengadakan event lanjutan. Di antaranya adalah ASEAN IIDC yang diadakan pada Agustus 2023 di Jakarta, R-20 ISORA pada November 2023 di Jakarta, serta Konferensi Internasional Humanitarian Islam pada November 2024 di Jakarta. (Hnr/M-3)