
ANGGOTA Komisi I DPR TB Hasanuddin mengapresiasi rencana evakuasi warga Gaza, Palestina, korban perang ke Indonesia. Namun, rencana itu harus dipertimbangkan lagi.
"Mengevakuasi mereka itu niat baik yang harus diapresiasi. Tapi harus dipertimbangkan secara matang," kata Hasanuddin melalui keterangan tertulis, Jumat (11/4).
Dia juga mempertanyakan apakah evakuasi besar-besaran ini merupakan kebutuhan mendesak dari warga Palestina. Atau justru bagian agenda terselubung pihak luar.
“Apa yang sebenarnya dibutuhkan Palestina? Apakah bantuan medis, logistik, atau evakuasi besar-besaran seperti yang pernah diusulkan Donald Trump? Kalau itu sejalan dengan ide Trump, patut kita waspadai. Karena pasti ada tujuan lain di baliknya,” ucap Hasanuddin.
Hasanuddin menuturkan mendukung kemerdekaan Palestina adalah bagian dari amanat konstitusi bangsa Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Dia juga menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina adalah hak dasar yang harus diwujudkan, yakni merdeka di tanah air mereka sendiri, bukan di tempat lain.
“Kemerdekaan itu harus didapatkan oleh bangsa Palestina, merdeka di tanahnya sendiri yang menjadi hak mereka. Kita tidak boleh membiarkan mereka terusir,” ujar Hasanuddin.
Hasanuddin menyoroti kemungkinan Israel akan menghalangi warga Palestina yang telah dirawat di Indonesia untuk kembali ke negaranya. Menurut Hasanuddin, hal ini justru bisa berujung pada pelemahan eksistensi warga Palestina di wilayahnya sendiri.
“Kalau mereka tidak bisa kembali, justru ini bisa sejalan dengan upaya penghapusan etnis (genosida) yang dilakukan Israel. Karena tujuan Israel adalah merebut wilayah dan mengusir warga Palestina,” tegas Hasanuddin.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bakal mengevakuasi warga Gaza di Palestina ke Indonesia. Prabowo menyebut akan mengevakuasi 1.000 orang pertama jika memungkinkan. (Fah/P-3)