
PENELITIAN dari Harvard Health menunjukkan bahwa latihan fisik singkat dan intens, seperti High-Intensity Interval Training (HIIT), tidak hanya meningkatkan kebugaran tubuh, tetapi juga membantu memperlambat penuaan otak dan mendukung kemampuan kognitif.
Apa Itu Latihan HIIT?
HIIT merupakan metode latihan yang menggabungkan aktivitas berintensitas tinggi dalam waktu singkat, diselingi periode pemulihan. Contoh latihan HIIT antara lain:
-
Lari sprint
-
Bersepeda statis cepat
-
Lompat tali
-
Latihan kekuatan seperti squat dan push-up
Durasi sesi HIIT biasanya berkisar antara 15 hingga 30 menit. Setiap rangkaian dilakukan selama 20 hingga 40 detik, kemudian diikuti masa istirahat selama 10 hingga 30 detik.
Dampak HIIT terhadap Fungsi Otak
Sebuah studi yang dipublikasikan pada Juli 2024 di jurnal Aging and Disease menemukan bahwa HIIT memiliki efek positif yang signifikan terhadap otak. Latihan ini mampu meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pembentukan sel baru, dan memperbesar volume otak di area yang terkait dengan memori dan konsentrasi.
Selain itu, HIIT juga meningkatkan kadar Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), yaitu protein penting yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel saraf. Kadar BDNF yang lebih tinggi berkaitan dengan kemampuan memori dan kecepatan pengolahan informasi yang lebih baik.
Burpees: Latihan HIIT yang Efektif dan Menyeluruh
Salah satu contoh latihan HIIT yang sangat efektif adalah burpees, yang menggabungkan gerakan squat, push-up, dan lompatan. Latihan ini tidak hanya melatih kekuatan dan daya tahan otot, tetapi juga mendukung kesehatan jantung dan membantu membakar kalori dengan efisien.
Gaya Hidup Kurang Aktif dan Risiko Penuaan Otak
Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa 37,4 persen penduduk berusia 10 tahun ke atas masih kurang beraktivitas fisik. Gaya hidup pasif ini dapat mempercepat penuaan otak dan meningkatkan risiko penurunan fungsi kognitif.
Di samping latihan fisik, menjaga kesehatan otak juga perlu didukung dengan pola makan seimbang dan tidur yang cukup. Menurut informasi dari Allodokter, kombinasi ini sangat penting dalam mencegah penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan Alzheimer.
Kesimpulan
Latihan fisik singkat dan intens seperti HIIT terbukti mampu memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan otak. Konsistensi dalam berolahraga, ditambah pola makan sehat dan tidur yang cukup, adalah kunci untuk menjaga ketajaman mental dan memperpanjang usia produktif.
Masyarakat Indonesia sangat dianjurkan untuk mengadopsi gaya hidup aktif, baik melalui HIIT maupun aktivitas lain seperti berjalan cepat, berlari, atau bersepeda. Dengan begitu, kita dapat menjaga kualitas hidup dan mengurangi risiko gangguan kognitif di masa depan. (Harvard Health, Kementerian Kesehatan RI/Allodokter/Z-10)