1 day ago
8
Konten kreator sekaligus pebisnis Dian Kristianita.(MI/HO)
TREN operasi plastik (oplas) ke Korea Selatan kini semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan hanya artis atau selebritas, tapi juga masyarakat umum yang ingin memperbaiki penampilan memilih Korea sebagai destinasi utama.
Negara ini dikenal sebagai pusat kecantikan Asia dengan teknologi medis yang canggih serta dokter spesialis yang berpengalaman. Banyak klinik di Seoul, khususnya di kawasan Gangnam, menawarkan layanan yang bukan hanya profesional tapi juga sangat personal.
Fenomena tersebut tidak lepas dari pengaruh besar budaya K-pop dan drama Korea yang menghadirkan standar kecantikan baru di mata publik.
Wajah tirus, hidung mancung, dan kulit halus kini menjadi impian banyak orang. Di media sosial, makin banyak konten tentang perjalanan oplas ke Korea, mulai dari vlog proses operasi, hasil akhir, hingga testimoni personal. Semua ini memperkuat anggapan bahwa melakukan perbaikan penampilan bukanlah hal yang tabu lagi.
Selain teknologi dan kualitas hasilnya, transparansi dalam pelayanan menjadi nilai tambah yang ditawarkan klinik-klinik Korea.
Pasien bisa melihat simulasi hasil operasi, berkonsultasi secara detail, bahkan mendapat penerjemah untuk memudahkan komunikasi. Dengan harga yang kompetitif dan layanan premium, tak heran banyak warga Indonesia rela terbang ke Negeri Ginseng demi pengalaman transformasi yang maksimal.
Meskipun ada anggapan bahwa tren ini hanya soal ikut-ikutan atau FOMO (fear of missing out), sebenarnya banyak juga yang melakukannya karena alasan pribadi dan kebutuhan medis tertentu.
Beberapa orang mengaku mengalami penurunan kepercayaan diri karena bentuk wajah atau kondisi pasca melahirkan. Dalam kasus lain, tindakan ini dianggap sebagai investasi jangka panjang, terutama bagi mereka yang bekerja di dunia kreatif atau publik.
Dian Kristianita, seorang konten kreator sekaligus pebisnis, adalah salah satu orang Indonesia yang memilih Korea Selatan untuk menjalani prosedur operasi plastik. Ia mengaku keputusan ini bukan sekadar ikut-ikutan tren, tapi lebih karena kebutuhan pribadi.
“Sebenarnya sudah lama ya tapi maju mundur. Tapi karena sekarang bukan hal yang tabu, jadi ikutan FOMO. Kebutuhan aku bukan merubah wajah sih, hanya memperbaikinya aja,” jelas Dian saat diwawancarai.
Sebagai seorang ibu, Dian merasa tubuh dan wajahnya mengalami perubahan yang cukup signifikan. Ia ingin mengembalikan kesegaran wajah yang hilang akibat proses penuaan dan kehamilan.
“Jadi mau tetap awet muda,” tambahnya sambil tertawa kecil.
Dian mengungkapkan ia akan menjalani beberapa prosedur seperti face contouring, rhinoplasty, dan perbaikan area mata.
“Kantong mataku tuh kayak bikin mata lelah, makanya aku fokus di bagian itu juga,” ujarnya.
Selain itu, Dian juga menjalani prosedur breast augmentation atau pembesaran payudara. Tindakan ini ia percayakan kepada dr. Cho, seorang dokter spesialis payudara yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Korea.
“Dokter yang operasi payudara aku itu dr. Cho, dari klinik Okay Plastic Surgery,” kata Dian.
Dalam memilih tempat operasi, Dian mengaku telah melakukan riset cukup panjang. Untuk tindakan di wajah, ia memilih Braun Plastic Surgery di Gangnam karena merasa cocok secara personal dan profesional.
“Sebelum memutuskan Braun, saya juga sudah riset sebelumnya dan membandingkan beberapa rumah sakit. Saya merasa Braun yang paling cocok untuk saya,” katanya.
Setelah semua prosedur rampung, Dian berharap bisa merasa lebih percaya diri, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
“Pastinya jadi makin percaya diri dan kepuasan diri sendiri aja sih. Juga menunjang pekerjaan saya,” tutupnya. (Z-1)
