2 days ago
4
Lahan pertanian yang masih tersisa di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.(MI/Denny Susanto)
PESATNYA pembangunan menjadi ancaman semakin menyusutnya kawasan lahan pertanian di perkotaan termasuk Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Saat ini lahan pertanian di kota berjuluk Seribu Sungai tersebut tersisa 683 hektare.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Yuliansyah Efendi, Selasa (11/3). "Secara eksisting luas lahan pertanian di Kota Banjarmasin ada sekitar 2.500 hektare. Namun berdasar data RTRW Kota lahan pertanian hanya 683 hektare," ungkapnya.
Sisanya sekitar 1.800-an hektare merupakan kawasan berstatus kuning atau nonpertanian. Kawasan ini sangat rawan beralih fungsi untuk berbagai kepentingan seperti pembangunan perumahan dan perkantoran. "Karena bukan lahan pertanian maka sangat rawan tergerus atau alih fungsi," tuturnya.
DKP3 Kota Banjarmasin mencatat pada 2024, lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan permukiman seluas 70 hektare lebih. Di sisi lain mayoritas para petani di kawasan kuning itu bukan pemilik lahan, tetapi petani penggarap atau sewa lahan.
Yuliansyah juga memaparkan target cetak sawah yang ditetapkan Kementerian Pertanian seluas 1.321 hektare tidak dapat dilaksanakan, akibat ketiadaan lahan. "Areal yang diplot untuk cetak sawah baru ternyata merupakan lahan berstatus kuning (non pertanian) yang sudah berupa sawah eksisting, sehingga cetak sawah baru tidak dapat dilaksanakan," kata Yuliansyah.
Senada, Kepala Bidang Pertanian DKP3 Kota Banjarmasin, Jenderawaty mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan indeks pertanaman. "Umumnya petani menanam padi lokal jenis siam banjar berumur empat bulan, kita padukan dengan jenis siam madu berumur tiga bulan untuk tanam ke dua," ujarnya.
Selain itu Pemko Banjarmasin juga membuat kebijakan pembelian lahan pertanian warga. Sejauh ini ada 7,2 hektare lahan pertanian warga yang dibeli Pemko Banjarmasin yang dijadikan lahan pertanian percontohan bagi petani.
Produksi padi Kota Banjarmasin tercatat sebanyak 11 ribu ton pada 2023 dan mengalami penurunan menjadi 10 ribu ton pada 2024. Tingkat produksi padi juga tergolong rendah berkisar 3-5 ton perhektare. (E-2)
