
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan di lokasi kejadian di Ahmedabad, India bagian utara.
Seorang sumber kepolisian India mengatakan pada Sabtu (14/6) bahwa 279 jenazah telah dievakuasi dari lokasi kecelakaan pesawat penumpang yang menabrak kawasan permukiman di kota Ahmedabad.
Angka korban yang direvisi oleh seorang perwira senior di kota tersebut, yang meminta anonimitas agar dapat berbicara dengan media, meningkatkan angka sebelumnya yang sebesar 265.
Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner itu jatuh pada Kamis siang (12/6) tak lama setelah lepas landas. Menurut pihak berwenang, pesawat sempat mengirim sinyal mayday sebelum akhirnya menghantam kawasan permukiman dan meledak menjadi bola api, menyisakan bagian ekor yang menyangkut di atap sebuah asrama tenaga medis.
Kecelakaan tersebut menjadi salah satu yang paling mematikan di abad ke-21. Dari 242 orang di dalam pesawat, terdiri dari penumpang dan awak, hanya satu orang yang selamat. Sementara itu, sedikitnya 38 warga sipil di darat turut menjadi korban jiwa.
Proses Identifikasi Masih Berlangsung
Keluarga korban terlihat menanti dengan cemas di Ahmedabad, beberapa di antaranya telah memberikan sampel DNA untuk membantu proses identifikasi. Otoritas menyatakan jumlah pasti korban baru bisa dipastikan setelah proses ini selesai dilakukan.
Air India menyebutkan bahwa penumpang yang berada di dalam pesawat terdiri atas 169 warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, satu warga Kanada, serta 12 awak kabin. Di antara para korban terdapat seorang tokoh politik ternama hingga remaja penjual teh.
Satu-satunya korban selamat adalah Vishwash Kumar Ramesh (40), warga negara Inggris. Dari ranjang rumah sakit, ia mengaku tidak tahu bagaimana dirinya bisa selamat.
"Saya pikir saya akan mati. Tapi kemudian saya membuka mata dan sadar masih hidup," kata Ramesh dikutip dari AFP.
Pencarian Kotak Hitam
Menteri Penerbangan India, Ram Mohan Naidu Kinjarapu, mengatakan salah satu dari dua kotak hitam telah ditemukan. Data dalam perangkat tersebut akan sangat krusial untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
Tim forensik masih mencari kotak hitam kedua, sementara investigasi terus dilakukan untuk mengungkap mengapa pesawat jatuh hanya beberapa detik setelah mengudara dan belum mencapai ketinggian 100 meter.
Pabrikan pesawat, Boeing, menyatakan telah berkomunikasi dengan pihak Air India dan siap memberikan bantuan. Sumber yang dekat dengan penyelidikan menyebut ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat jenis 787 Dreamliner. (The Hindu/H-3)