Koperasi Besar Indonesia 2025 Tangguh dan Digital

6 hours ago 2
Koperasi Besar Indonesia 2025 Tangguh dan Digital Ilustrasi(Dok ist)

MAJALAH Peluang kembali meluncurkan Buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025, yang disebut sebagai peta kekuatan koperasi nasional. Peluncuran buku ini digelar secara meriah di The Trans Resort Bali, dan dihadiri ratusan pegiat koperasi dari seluruh Indonesia.

"Ini adalah edisi kelima sejak 2012. Kami ingin menunjukkan bahwa koperasi bukan hanya warisan sejarah, tapi kekuatan ekonomi yang nyata dan relevan," kata Irsyad Muchtar, Pemimpin Redaksi Majalah Peluang sekaligus penulis buku KBI 2025, dalam acara peluncuran buku Koperasi Besar Indonesia, Rabu (19/6).

Irsyad menegaskan bahwa penyusunan buku dilakukan melalui pendekatan ilmiah dan kuantitatif yang ketat. “Setiap koperasi yang masuk dalam daftar wajib memiliki legalitas dari Kementerian Koperasi dan laporan keuangan yang diaudit Kantor Akuntan Publik. Kami juga melakukan observasi lapangan ke sejumlah koperasi untuk memverifikasi data,” tegasnya. 

Acara peluncuran Buku 100 Koperasi Besar Indonesia 2025 dihadiri Gubernur Provinsi Bali yang diwakili Tri Arya Dhyana  Kubontubuh Kepala Dinaskop Provinsi Bali, Presiden ASEAN Cooperative Organization Datuk Seri Abdul Fattah Abdullah, AAGN Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM periode 2014-2019, Bintang Puspayoga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak periode 2019–2024, Irsyad Muchtar Pemimpin Umum Peluang media group, Yuni Hegarwati Direktur Peluang media group, serta para pegiat koperasi besar seluruh Indonesia, lebih dari 200 orang hadir.

Dalam buku tersebut tercatat 300 koperasi besar di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp96,53 triliun atau 35,08% dari total aset koperasi nasional. Volume usaha koperasi-koperasi tersebut mencapai Rp80,85 triliun (46,2%), dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 9,1 juta orang. 

Majalah Peluang turut memberikan penghargaan kepada koperasi-koperasi yang berhasil masuk ke dalam daftar 100 Koperasi Besar Indonesia 2025. “Keberhasilan mereka adalah hasil dari kerja keras yang penuh ketekunan, meskipun masih ada pandangan miring terhadap koperasi,” paparnya.

Dari 100 Koperasi Besar Indonesia, ada 40 Koperasi yang mewakili menerima penghargaan antara lain:  

- KOSPIN JASA
- KSP CU PANCUR KASIH
- BMT UGT NUSANTARA
- KSP MITRA DHUAFA (KOMIDA)
- KSP KOPDIT PINTU AIR
- KSP NUSANTARA
- KSP BALO'TA 
- KOPERASI BMI GROUP
- KOPERASI ASTRA 
- KOPERASI TELEKOMUNIKASI SELULAR - KISEL
- KSP KOPDIT OBOR MAS
- KSP MAKMUR MANDIRI
- KSP KOPDIT SANGOSAY
- KSP KOPDIT SWASTI SARI
- KSPPS. BMT NUANSA UMAT
- KSP UTAMA KARYA
- KSP TLM INDONESIA
- KSP NASARI
- KSP BERKAT
- KOPINDOSAT
- KSP CREDIT UNION SEMARONG
- KSP PENGEMBANGAN PEDESAAN NIAS (KSP3) NIAS
- KSP GUNA PRIMA DANA
- KOPKAR SAMPOERNA
- KOPERASI SWADHARMA
- KSPPS FASTABIQ KHOIRO UMMAH
- KOPERASI PEKERJA PERTAMINA PATRA WIJAYAKUSUMA - KOPAMA
- HOLDING KOPERASI BMT NU NGASEM GROUP
- KSPPS BMT ASSYAFI'IYAH BERKAH NASIONAL
- KOPERASI PRODUSEN AGRO NIAGA JABUNG SYARIAH
- KUD MINA TANI 
- KSP BHINA RAHARJA
- KSPPS BAKTI HURIA SYARIAH
- KOPERASI KONSUMEN KANA
- KOPERASI JASA TANKERS PERKAPALAN PERTAMINA
- KOPSEN. BAITUL QIRADH BABURRAYYAN 
- KSP SAHABAT MITRA SEJATI
- KSPPS BMT MASLAHAH
- KSPPS BMT BERINGHARJO
- KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA

Buku ini juga mengelompokkan koperasi dalam tiga kategori: Koperasi Besar, Koperasi Besar Progresif, dan Koperasi Besar Potensial. Berdasarkan aset, koperasi diklasifikasikan dalam empat kelompok: Rp2-6 triliun, Rp1–2 triliun, Rp500 miliar–Rp1 triliun, dan di bawah Rp500 miliar.

Business Matching

Sebelum acara peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia, terlebih dulu dilakukan business matching,  Hadir sebagai pembicara, Direktur Pengembangan Bisnis LPDB, Krisdianto, menyatakan komitmennya untuk memperkuat pembiayaan koperasi besar dan koperasi desa. “Pemerintah, melalui LPDB, akan terus menjadi mitra koperasi besar. Kami mendukung lewat pembiayaan modal kerja dan investasi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa LPDB juga memperkuat fungsi monitoring dan evaluasi terhadap seluruh mitra koperasi. “Dana publik harus digunakan secara akuntabel, maka pengawasan LPDB menyeluruh,” tegasnya.

Krisdianto menyebut koperasi harus memiliki mindset bisnis, integritas, dan terdigitalisasi agar bisa dibiayai. “Koperasi harus untung, anti-fraud, dan adaptif terhadap teknologi,” paparnya.

Ketua Umum Kospin Jasa, Andi Arslan Djunaid, turut berbagi cerita dalam acara tersebut. “Kospin Jasa didirikan pada 13 Desember 1973 oleh tiga etnis: Arab, Jawa, dan Tionghoa. Kami membentuk koperasi yang memberi solusi permodalan bagi UMKM,” jelasnya.

Menurut Andi, Kospin Jasa berkomitmen menjadi lembaga keuangan modern dan tangguh dengan mengedepankan jaringan, SDM unggul, inovasi teknologi, dan loyalitas. Saat ini, koperasi tersebut menyediakan layanan simpanan, pinjaman, serta berbagai fitur digital.

Hadir dalam Riyeke Ustadiyanto, CEO iPaymu.com, memperkenalkan kooperasi.com, platform digital berbasis SaaS yang mendukung koperasi menjadi entitas profesional, transparan, dan berkelanjutan. “Kami ingin koperasi naik kelas melalui digitalisasi menyeluruh,” tambahnya. Senada dengan itu, Willy Sanjaya dari Djoin (Kocek) menyebut teknologi mereka memungkinkan koperasi menilai histori kredit anggota secara instan. “Dengan KOCEK, penyaluran pinjaman bisa lebih tepat sasaran dan cepat,” pungkas Willy.

Acara peluncuran buku KBI 2025 ini menjadi bukti bahwa koperasi besar di Indonesia terus berkembang dan siap bersaing melalui transformasi digital, integritas, dan profesionalisme. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |