
KOMISI V DPR RI akan memanggil Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) terkait proses evakuasi turis Brasil, Juliana Marins (27), yang jatuh ke jurang Gunung Rinjani untuk meminta klarifikasi terkait kendala yang dihadapi Basarnas.
"Kami akan meminta keterangan dari Basarnas terkait mekanisme penyelamat korban kenapa tidak bisa segera dilakukan," ungkap Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda dilansir dari keterangan resmi, Kamis (26/6).
Lebih lanjut, dia pun belum dapat memberikan kepastian kapan Basarnas akan dipanggil untuk bertemu dengan Komisi V DPR RI. "Kita jadwalkan secepatnya," kata dia.
"Apakah ada kendala dalam rantai pengambilan keputusan, apakah karena ada keterbatasan sumber daya manusianya, apakah ada keterbatasan peralatan dan sarana pendukung lainnya, apakah karena faktor cuaca buruk dan kondisi medan, ini perlu diperjelas," sambungnya.
Syaiful juga menyinggung soal anggaran Basarnas yang terbatas. Dia menyebut Komisi V DPR RI ingin tahu apakah anggaran menjadi salah satu faktornya atau bukan.
"Badan SAR kita anggarannya relatif terbatas yakni sekitar Rp 1,01 triliun. Nah apakah keterbatasan dana ini berimbas pada kualitas pencarian dan penyelamatan ini yang perlu ditelusuri lebih lanjut. Meskipun selama ini kami menilai Basarnas telah berjuang maksimal dalam setiap operasi mereka di tengah keterbatasan yang ada," pungkasnya. (H-3)