
DALAM peristiwa tragis kecelakaan pesawat Air India yang menewaskan 241 orang, muncul satu kisah ajaib. Seorang warna negara Inggris keturunan India, Vishwashkumar Ramesh, berhasil selamat dari kecelakaan pesawat maut tersebut.
Dia menjadi satu-satunya penumpang Air India yang berhasil keluar hidup-hidup dari pesawat Boeing 787 Dreamliner tujuan London tersebut yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India, Kamis (12/6).
Vishwashkumar duduk di kursi 11A ketika pesawat Air India mengalami kecelakaan. Meski seluruh penumpang dan kru lainnya dinyatakan tewas, Ramesh mampu keluar dari pesawat dalam kondisi terluka namun selamat.
Kepada BBC, sang adik, Nayan Kumar Ramesh, yang berada di Inggris mengungkapkan kebingungannya atas keajaiban yang dialami kakaknya.
"Dia sama sekali tidak tahu bagaimana bisa selamat,” ujarnya.
Nayan juga mengaku saat pertama kali dihubungi oleh Vishwashkumar, yang paling ia pikirkan justru bukan dirinya, melainkan saudaranya yang lain.
“Yang dia katakan hanya, cari Ajay, cari Ajay. Itu yang paling dia pedulikan,” lanjut Nayan merujuk pada saudara mereka yang juga berada di dalam pesawat.
Dalam wawancara terpisah dengan kantor berita Press Association (PA), seorang kerabat bernama Jay menambahkan kondisi Vishwashkumar masih dalam pemulihan.
“Dia mengalami luka di wajah dan tubuhnya berlumuran darah. Tapi kelihatannya dia akan baik-baik saja. Ini benar-benar mengejutkan,” kata Jay.
Sebuah video yang tersebar di media sosial memperlihatkan Vishwashkumar berjalan tertatih-tatih menuju ambulans tepat setelah kecelakaan pesawat terjadi. Beberapa waktu kemudian, ia terlihat terbaring di ranjang rumah sakit saat menerima kunjungan dari Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah.
Dokter Dhaval Gameti yang menangani Vishwashkumar menyampaikan pasien tiba dalam kondisi bingung dan mengalami sejumlah luka.
“Ia tampak disorientasi, dengan banyak cedera di sekujur tubuhnya. Namun sejauh ini kondisinya sudah tidak dalam bahaya,” jelasnya.
Media lokal melaporkan Vishwashkumar turut menunjukkan boarding pass miliknya yang mencantumkan nama dan nomor kursi 11A. Diketahui, pria yang menetap di Inggris sejak 2003 utu merupakan seorang pengusaha, menikah, dan memiliki seorang putra berusia empat tahun. (H-3)