
BINTANG drama Queen of Tears, Kim Soo-hyun, membantah tuduhan yang mengaitkannya dengan mendiang aktris Kim Sae-ron. Kontroversi ini semakin mendalam baru-baru ini dengan munculnya apa yang diklaim oleh sebuah kanal Youtube sebagai sebuah pesan yang menunjukkan Kim Sae-ron memohon lebih banyak waktu untuk melunasi hutangnya.
Kanal Youtube tersebut menyatakan akan ada lebih banyak tuduhan yang menyusul. Agensi Kim, Gold Medalist, pada hari Rabu (12/3), menyangkal semua tuduhan tersebut.
Sebelumnya, pada hari Senin, Gold Medalist, agensi Kim Soo-hyun, membantah keras klaim hubungan antara Kim Soo-hyun dan Kim Sae-ron yang dikeluarkan oleh kanal Youtube HoverLab Inc (Garosero Yeonguso dalam bahasa Korea). Saluran Youtube itu mempublikasikan sebuah video yang menampilkan dugaan kesaksian dari keluarga Kim Sae-ron, yang mengeklaim bahwa kedua bintang tersebut telah menjalin hubungan selama enam tahun, dimulai ketika Kim Sae-ron berusia 15 tahun dan Kim Soo-hyun berusia 27 tahun.
Tuduhan tersebut segera memicu reaksi panas di seluruh platform media sosial di seluruh dunia. Banyak pengguna yang mengecam aktor berusia 37 tahun tersebut, dengan komentar-komentar yang mengarah pada tindakan yang tidak pantas terhadap anak di bawah umur.
Dalam sebuah pernyataan, agensi tersebut menyebut tuduhan tersebut “jelas salah dan tidak berdasar” dan bersumpah untuk melakukan “tindakan hukum sekuat mungkin” terhadap kanal Youtube tersebut karena menyebarkan kebohongan.
HoverLab mengeklaim telah memverifikasi tuduhan tersebut dengan orangtua Kim Sae-ron dan membagikan audio tanpa filter dari sebuah wawancara dengan seorang kerabat. Kim Sae-ron bunuh diri bulan lalu pada usia 24 tahun.
Pada Selasa, kanal Youtube tersebut memunculkan klaim tambahan tentang masalah keuangan Kim. Menurut tuduhan dalam video tersebut, Gold Medalist, yang mewakili Kim Sae-ron dari tahun 2019 hingga 2022 dan didirikan oleh salah satu kerabat Kim Soo-hyun, pada awalnya menanggung biaya ganti rugi sebesar 700 juta won (Rp7 miliar lebih) terkait insiden mengemudi dalam keadaan mabuk pada tahun 2022, namun kemudian meminta ganti rugi melalui jalur hukum.
Dalam sebuah postingan lanjutan, kanal tersebut membagikan apa yang diklaimnya sebagai pesan teks dari Kim Sae-ron kepada Kim Soo-hyun yang memohon lebih banyak waktu untuk melunasi utangnya, yang diduga tidak dijawab.
Video tersebut juga menampilkan sebuah foto yang konon menunjukkan Kim Soo-hyun mencium Kim Sae-ron di pipi, yang menghidupkan kembali hubungan yang sebelumnya dibantah oleh sang aktor. Spekulasi pertama kali muncul ketika Kim Sae-ron sempat mengunggah - dan dengan cepat menghapus - fotonya bersama Kim Soo-hyun di media sosial pada Maret 2024. Pada saat itu, perwakilan Kim Soo-hyun menepis spekulasi hubungan tersebut sebagai “sama sekali tidak memiliki dasar faktual,” dikutip dari The Korea Herald, Rabu, (12/3).
HoverLab mengeklaim foto yang baru muncul tersebut diambil pada hari yang sama dan juga mengisyaratkan akan ada lebih banyak tuduhan yang muncul di video berikutnya. Menyusul video kedua dari HoverLab, pada Rabu, agensi tersebut tetap kukuh menyangkal terhadap semua tuduhan.
Memulai debutnya sebagai model bayi pada tahun 2001, Kim Sae-ron memulai karier aktingnya pada usia 9 tahun dengan A Brand New Life (2009), yang diputar di Festival Film Cannes. Dia mendapatkan pujian untuk penampilannya dalam The Man From Nowhere (2010) dan A Girl at My Door (2014). Produksi layar kacanya termasuk Mirror of the Witch (2016).
Karier Kim Soo-hyun terpuruk pada Mei 2022 setelah insiden mengemudi dalam keadaan mabuk di Gangnam-gu, Seoul selatan. Dia menabrakkan mobilnya ke pagar pembatas dan trafo, memutus aliran listrik ke puluhan bisnis. Setelah mendapat reaksi keras dari masyarakat, ia mengundurkan diri dari serial drama Trolley dan sebagian besar adegannya diedit dari Bloodhounds di Netflix.
Setelah kejadian tersebut, Kim sebagian besar mundur dari kehidupan publik, meskipun media lokal melaporkan ia telah mencoba untuk kembali berakting melalui proyek-proyek beranggaran kecil dan drama panggung. Agensinya saat itu, Gold Medalist, tidak memperpanjang kontraknya setelah insiden tersebut.
Pernyataan Gold Medalist menyatakan penyesalan atas kematian Kim Sae-ron sekaligus mengutuk tindakan HoverLab, “yang hanya didorong oleh kepentingan pribadi dan berbahaya bagi perusahaan dan kehormatan almarhum,” kata agensi tersebut.
HoverLab memiliki sejarah panjang dalam menerbitkan konten yang kemudian dinyatakan salah atau memfitnah oleh pengadilan. Saluran yang dimulai sebagai komentar politik sayap kanan ini telah kalah dalam sejumlah pertarungan hukum atas praktik penyiarannya dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Januari, Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan kanal ini untuk membayar ganti rugi sebesar 45 juta won kepada mantan Menteri Kehakiman Cho Kuk dan keluarganya. (M-3)