Khofifah Siap Gagas Pembangunan LRT Jatim untuk Konektivitas Wilayah

5 hours ago 2

GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bergerak merancang sistem transportasi modern dengan menyiapkan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Surabaya. Ia mengatakan rencananya hasil studi pembangunan transportasi tersebut akan diluncurkan pada Juli mendatang.

"Insya Allah bulan depan mudah-mudahan hasil feasibility study (FS) dari pemerintah Inggris sudah bisa diluncurkan. Dan kalau opsinya adalah trem atau MRT, maka saya sampaikan lebih baik menggunakan LRT saja," kata Khofifah, melalui keterangannya, Senin (9/6).

Khofifah menekankan pentingnya transportasi massal terintegrasi untuk mendukung konektivitas antarwilayah di kawasan Gerbangkertasusila serta langkah strategis untuk mengatasi kepadatan dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

Menurut Khofifah, pembangunan LRT akan menghubungkan tiga koridor strategis di wilayah aglomerasi Surabaya. Koridor tersebut mencakup jalur barat ke tengah, utara ke tengah, serta pusat ke selatan.

"Untuk koridor barat ke tengah yaitu dari Unesa-Darmo, kemudian koridor utara ke tengah yaitu dari Pasar Turi-Wonokromo dan koridor pusat ke selatan yaitu dari Wonokromo-Juanda," jelasnya.

Sementara untuk rute Wonokromo-Juanda, moda yang disarankan adalah MRT dengan perkiraan biaya mencapai Rp20,96 triliun. Namun, Khofifah menilai MRT terlalu mahal untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

"LRT adalah moda transportasi massal yang paling memungkinkan," tegasnya.

Ia menilai, biaya pembangunan MRT terlalu tinggi dan tidak efisien untuk struktur wilayah Surabaya dan sekitarnya. Sedangkan penggunaan trem dianggap kurang tepat karena hanya efektif dalam kawasan kota inti.

"Sedangkan kami butuh yang bisa menghubungkan wilayah aglomerasi Surabaya. Maka yang memungkinkan adalah dengan LRT," jelasnya.

Kajian transportasi berbasis rel ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov Jatim dan pemerintah Inggris melalui PwC dan Mott MacDonald. Studi kelayakan tersebut merupakan kelanjutan dari pra-FS JICA yang sebelumnya telah dilakukan. Laporan kajian menyebut, tersedia beberapa opsi moda dan estimasi anggaran pembangunan untuk setiap koridor. Trem ditawarkan untuk koridor Unesa-Darmo senilai Rp8,1 triliun dan Darmo-Pasar Turi senilai Rp12,76 triliun. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |