
AKSI kerusuhan di Irlandia Utara memasuki malam keempat pada Kamis (12/6), meskipun dengan intensitas yang lebih rendah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Ketegangan yang dipicu dugaan kasus kekerasan seksual ini telah meluas menjadi aksi kekerasan rasial di sejumlah kota.
Di Portadown, County Armagh, sekelompok massa melemparkan batu dan puing dari bangunan kosong ke arah polisi. Sekitar 400 orang berkumpul di pusat kota, memaksa polisi bersenjata lengkap menutup sejumlah jalan utama. Polisi sempat memperingatkan akan menggunakan peluru karet jika massa tidak membubarkan diri.
Sebelumnya, protes damai yang berlangsung pada awal pekan di Ballymena, County Antrim, berubah menjadi kerusuhan. Selama tiga hari pertama, 41 petugas polisi terluka dan 15 orang telah ditangkap. Di tengah situasi yang memanas, warga Portadown bahkan diimbau meninggalkan rumah dan mengamankan properti mereka.
Di Ballymena, kepolisian masih berjaga di kawasan rawan, seperti Clonavon Terrace. Namun, setelah tiga malam penuh kekerasan, situasi tampak lebih tenang. Sementara itu, di Belfast Barat, sekitar 100 orang mengikuti aksi damai anti-rasisme yang berlangsung tertib.
Kepolisian Kecam Aksi Kekerasan sebagai Tindakan Rasis
Kepala Kepolisian Irlandia Utara (PSNI), Jon Boutcher, menyebut kekerasan yang terjadi sebagai tindakan rasis yang brutal. Dalam konferensi pers, ia mengungkapkan bahwa beberapa keluarga yang menjadi target harus bersembunyi di loteng dan lemari untuk menyelamatkan diri.
“Orang-orang yang menyerang keluarga hanya karena mereka berbeda, itu adalah rasisme,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa protes damai pada Senin malam telah “dibajak” oleh pihak-pihak yang berniat menciptakan kekacauan.
Menurut Boutcher, dua remaja yang dituduh melakukan pelecehan seksual telah dibawa ke pengadilan dan menyangkal tuduhan tersebut. Saat ini, polisi juga tengah melacak satu tersangka lain yang berada di luar yurisdiksi.
Keluarga korban, kata Boutcher, meminta agar kekerasan segera dihentikan. “Gadis muda itu mengalami trauma yang lebih berat akibat kekacauan dalam tiga malam terakhir,” jelasnya.
Polisi Berkomitmen Tindak Tegas Pelaku
Polisi menyatakan akan menindak tegas pelaku kerusuhan dan telah merilis gambar-gambar mereka yang terlibat. “Jangan turun ke jalan malam ini. Jika Anda melanggar hukum, kami akan membawa Anda ke hadapan pengadilan,” tegas Boutcher.
Tiga pemuda telah diproses di pengadilan Ballymena dan ditahan terkait kerusuhan tersebut.
Warga Minoritas Merasa Tidak Aman
Jody Esguerra, aktivis komunitas Filipina, mengungkapkan banyak keluarga etnis minoritas kini ketakutan. Salah satu keluarga bahkan terjebak di rumah mereka saat massa berusaha masuk sambil memecahkan jendela dan melempar benda-benda ke arah rumah. “Mereka takut akan kehilangan nyawa,” katanya. “Mereka merasa tidak lagi diterima di sini.”
Kecaman dan Solidaritas Terus Mengalir
Anggota Partai Demokrat Sosial dan Buruh (SDLP), Claire Hanna, menyebut situasi di Ballymena sebagai “pemandangan yang mengerikan, seolah keluar dari dunia distopia”. Ketua Dewan Kepolisian Irlandia Utara, Mukesh Sharma, turut mengecam kekerasan itu sebagai “kebencian murni yang mengancam keharmonisan masyarakat”.
“Ini adalah kekerasan tanpa akal sehat yang bisa menghilangkan nyawa jika tidak dihentikan,” ujar Sharma.
Polisi Skotlandia juga telah mengirim bantuan personel untuk mendukung aparat di Irlandia Utara.
Fasilitas Umum Jadi Sasaran, Atlet Nasional Tunda Kegiatan
Di kota Larne, sekelompok pemuda bertopeng membakar pusat rekreasi yang selama ini digunakan sebagai tempat pengungsian darurat bagi warga terdampak. Atlet renang Olimpiade Danielle Hill yang saat itu berada di lokasi memutuskan membatalkan sesi latihan setelah melihat empat pria bertopeng mendekati gedung tersebut.
“Saya tak bisa tidur semalaman. Ketika anak-anak sudah terlibat, ini jadi sangat memilukan,” ujarnya.
Pihak dewan kota menyatakan sedang menilai kerusakan besar akibat insiden itu dan untuk sementara menutup fasilitas tersebut. Selain Larne dan Ballymena, insiden serupa juga dilaporkan terjadi di Carrickfergus, Coleraine, Belfast Utara, dan Newtownabbey. (BBC/Z-2)