Kendalikan Aksi Protes, Jam Malam Diberlakukan di Los Angeles 

1 day ago 8
Kendalikan Aksi Protes, Jam Malam Diberlakukan di Los Angeles  Wali Kota LA Karen Bass menetapkan pembatasan aktivitas antara pukul 8 malam hingga 6 pagi.(Media Sosial X)

JAM malam diberlakukan di Los Angeles, Selasa (10/6) malam, saat para pejabat setempat berusaha mengendalikan aksi protes yang diklaim Donald Trump sebagai invasi "musuh asing".

Penjarahan dan vandalisme telah melukai jantung kota terbesar kedua di Amerika ini, setelah protes yang awalnya berlangsung damai terkait penangkapan imigran berubah menjadi kerusuhan saat malam tiba.

“Saya telah menyatakan keadaan darurat lokal dan mengeluarkan jam malam untuk pusat kota Los Angeles guna menghentikan vandalisme dan penjarahan,” kata Wali Kota Karen Bass kepada wartawan.

Satu mil persegi (sekitar 2,5 kilometer persegi) dari total wilayah kota yang lebih dari 500 mil persegi akan menjadi area terlarang antara pukul 8 malam hingga 6 pagi, kecuali bagi penduduk, jurnalis, dan layanan darurat, tambahnya.

Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada AFP, penangkapan terhadap para migran di kota yang mayoritas warganya berasal dari luar negeri dan komunitas Latino adalah akar dari kerusuhan ini. “Saya pikir jelas mereka (pemerintah kota) melakukannya demi keamanan,” katanya tentang pemberlakuan jam malam.

“Tapi saya rasa masalahnya bukan pada protes damai. Yang menimbulkan kekerasan adalah pihak lain yang memanfaatkan situasi.”

Protes dalam skala kecil dan sebagian besar damai—meskipun diselingi aksi kekerasan—dimulai Jumat di Los Angeles, sebagai respons atas meningkatnya penangkapan otoritas imigrasi. Pada puncaknya, beberapa ribu orang turun ke jalan, namun kelompok kecil memanfaatkan kegelapan malam untuk membakar, mencoret-coret dinding, dan memecahkan jendela.

Polisi mengatakan pada Senin malam, sebanyak 23 tempat usaha dijarah, dan lebih dari 500 orang telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir. 

Protes juga bermunculan di berbagai kota lain di AS, termasuk New York, Atlanta, Chicago, dan San Francisco.

Memberikan perlindungan

Trump telah memerintahkan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles, bersama dengan 700 personel Marinir aktif, dalam apa yang ia klaim sebagai langkah yang perlu untuk mengambil alih kendali.

Seorang juru bicara militer mengatakan para prajurit diperkirakan akan berada di jalanan pada Selasa malam atau Rabu. Misi mereka adalah menjaga fasilitas federal dan mendampingi “petugas federal dalam operasi penegakan imigrasi untuk memberikan perlindungan.”

Pentagon menyebutkan pengerahan ini akan menelan biaya sebesar US$134 juta dari anggaran negara.

Foto yang dirilis oleh Korps Marinir menunjukkan para prajurit dengan seragam tempur menggunakan perisai anti huru-hara untuk berlatih teknik pengendalian massa di Pangkalan Senjata Angkatan Laut Seal Beach.

Bertindak seperti tiran

Sekitar 40 kilometer ke utara, kota Los Angeles menjalani aktivitas seperti biasa: wisatawan memenuhi Hollywood Boulevard, puluhan ribu anak pergi ke sekolah, dan kemacetan mewarnai jalanan. Namun di sebuah pangkalan militer di Carolina Utara, Trump menyampaikan gambaran yang jauh lebih suram.

“Apa yang kalian saksikan di California adalah serangan penuh terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional, dilakukan oleh para perusuh yang membawa bendera asing dengan tujuan melanjutkan invasi asing terhadap negara kita,” kata Trump kepada para tentara di Fort Bragg.

“Anarki ini tidak bisa dibiarkan. Kami tidak akan membiarkan agen federal diserang, dan kami tidak akan membiarkan sebuah kota di Amerika diinvasi dan ditaklukkan oleh musuh asing.”

Gubernur California Gavin Newsom, seorang Demokrat yang kerap berselisih dengan presiden, mengatakan militerisasi kota oleh Trump adalah tindakan seorang “tiran, bukan presiden.” “Pengiriman pasukan tempur ke jalanan adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengancam inti dari demokrasi kita,” ujarnya.

Dalam pengajuan ke Pengadilan Distrik AS di California Utara, Newsom meminta perintah hukum untuk mencegah penggunaan pasukan sebagai kekuatan kepolisian, serta meminta agar mereka hanya ditempatkan untuk menjaga gedung federal.

Hakim Distrik Charles Breyer menjadwalkan sidang untuk mosi tersebut—yang menuduh Trump dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah melanggar Konstitusi AS—pada hari Kamis.

Langkah yang sangat jarang terjadi

Penggunaan militer oleh Trump adalah langkah yang “sangat jarang” dilakukan oleh presiden AS, kata Rachel VanLandingham, profesor di Southwestern Law School di Los Angeles dan mantan letnan kolonel Angkatan Udara AS, kepada AFP.

Hukum AS pada umumnya melarang penggunaan militer sebagai kekuatan kepolisian—kecuali bila telah dideklarasikan keadaan pemberontakan, yang kembali disinggung Trump, Selasa. “Trump sedang mencoba menggunakan deklarasi darurat untuk membenarkan pengiriman Garda Nasional dan kemudian memobilisasi Marinir,” kata profesor hukum Frank Bowman dari University of Missouri. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |