Kemenhub Sebut Ancaman Bom ke Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji Indonesia Hoaks

3 hours ago 4
Kemenhub Sebut Ancaman Bom ke Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji Indonesia Hoaks Pesawat Saudi Airlines mengangkut jemaah haji.(MI/Heri Susetyo)

KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara terkait ancaman peledakan bom terhadap pesawat Saudi Airlines yang mengangkut ratusan jamaah haji asal Indonesia. Kemenhub menegaskan ancaman itu tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai informasi hoaks oleh otoritas terkait.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kemenhub Lukman F. Laisa menyampaikan pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya telah menangani dua informasi mengenai ancaman bom terhadap maskapai penerbangan Saudi yang mengangkut jamaah haji Indonesia.

Kedua penerbangan telah ditangani sesuai dengan protokol kontingensi yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas terkait," kata Lukman dikutip dari Antara, Minggu (22/6).

Pada kasus pertama, ancaman bom terjadi pada Selasa (17/6). Ancaman dilontarkan pada pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang memuat 442 jamaah haji asal Indonesia. Ancaman itu membuat pesawat itu mendarat darurat di di Bandara Kualanamu, Medan.

Pendaratan darurat dilakukan seusai adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

Email tersebut berisikan ancaman dari orang tak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah - Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS.

Kemudian, kasus kedua yang terjadi pada hari Sabtu (21/6) yang menimpa pesawat Saudia SV-5688 yang memuat 376 penumpang jamaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya. Hal itu lagi-lagi membuat pesawat mendarat darurat di Bandara Kualanamu Deli Serdang, Sumatra Utara, seusai kembali mendapat dugaan ancaman bom.

Ancaman itu dilakukan melalui telepon yang diterima petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, namun dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.

Antisipasi Kemenhub

Lukman lantas menyampaikan, sebagai langkah antisipasi menghadapi insiden yang serupa, Kemenhub telah melakukan koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA).

Untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom," ujar Lukman.

Ia menambahkan langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015.

Permenhub tersebut mengatur tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.

Pesawat Dinyatakan Aman

Di sisi lain, Kepolisian Daerah (Polda) Sumut menyatakan berdasarkan hasil penyelidikan pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat terkait dugaan ancaman bom di Bandara Kualanamu, Deli Serdang dinyatakan aman.

"Sampai saat ini, tidak ada ditemukan adanya dugaan bom yang menjadi teror di pesawat tersebut," ujar Kepala Polda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sabtu (21/6).

Whisnu mengatakan setelah pemeriksaan yang dilakukan tim Gegana Brimob Polda Sumut hingga Kodam I/Bukit Barisan, tidak ditemukan dugaan adanya bom tersebut. Pemeriksaan itu juga dilakukan terhadap barang jamaah haji yang berada di bagasi dan kargo pesawat tersebut.

"Sampai saat ini, aparat keamanan baik Polri maupun TNI menyatakan seluruh pesawat dan semua penumpang dinyatakan aman dan sehat," kata Kapolda.

Sebelumnya pesawat Saudi Airlines SV-5726 rute Jeddah - Jakarta melakukan pendaratan darurat akibat ancaman bom di Bandara Kualanamu Deli Serdang, Selasa (17/6) pukul 10.44 WIB.

Pesawat nomor registrasi HZ-AK32 membawa 442 haji asal Kota Depok, Jawa Barat, dinyatakan aman setelah tim penjinak bahan peledak Polda Sumatera Utara melakukan penyisiran. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |