Kemendiktisaintek Tegaskan Keberlanjutan Program MBKM Lewat Kampus Berdampak

2 weeks ago 6
Kemendiktisaintek Tegaskan Keberlanjutan Program MBKM Lewat Kampus Berdampak Dirjen Dikti, Khairul Munadi(Dok Kemendiktisaintek)

KEMENTERIAN Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mulai memperkenalkan gerakan Kampus Berdampak yang merupakan bagian dari inisiatif besar program dan gerakan  Diktisaintek Berdampak. 

Gerakan ini juga mempertegas keberlanjutan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang menjadikan kampus lebih berdaya dan berdampak langsung kepada masyarakat, dunia industri dan usaha, serta mendukung ekosistem riset dan inovasi untuk pembangunan nasional.

Hal ini sejalan dengan visi Kemdiktisaintek, Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berdampak, Inklusif, dan Adaptif untuk Membangun Fondasi Transformasi Sosial dan Ekonomi Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. 

Dirjen Dikti, Khairul Munadi mengatakan bahwa gerakan Kampus Berdampak merupakan bentuk aktualisasi nilai-nilai luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu Dengan ilmu kita menuju kemuliaan, dengan amal kita menuju kebajikan.

Kutipan ini menjadi pengingat bahwa ilmu pengetahuan harus dihidupkan dan berdampak dalam tindakan nyata, tidak sekadar disimpan dalam buku atau peringkat akademik. Perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat sebagai suluh peradaban, menerangi jalan, menyatukan harapan, dan menjadi ruang bagi tumbuhnya perubahan.

“Kampus berdampak itu adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, ranking global, tapi juga kampus yang mentransformasi kehidupan masyarakat. Sehingga nantinya peran perguruan tinggi itu diharapkan menjadi pusat solusi yang nyata untuk masyarakat, selain itu juga perguruan tinggi diharapkan menjadi motor inovasi sosial dan ekonomi berkelanjutan. Kemudian paling tidak kalah penting juga menjadi mediator kolaborasi antar pihak,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (30/4). 

Program Unggulan

Sebagai wujud impelementasinya, Khairul Munadi menyiapkan berbagai program unggulan Kampus Berdampak yang akan diluncurkan secara resmi pada puncak peringatan Hardiknas, 2 Mei 2025. 

Kampus Berdampak adalah gerakan bersama untuk menautkan ilmu dengan aksi, riset dengan kebutuhan nyata, dan pembelajaran dengan pemberdayaan. Kampus-kampus di seluruh Indonesia akan digerakan untuk menjadi simpul transformasi sosial: membangun desa yang tertinggal, memberdayakan UMKM, merawat lingkungan yang rapuh, serta menyiapkan generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga tangguh, peduli, dan berdaya saing.

Selain itu, Ditjen Dikti juga akan menjalankan program strategis untuk pendidikan kedokteran dan kesehatan transformatif yang akan melibatkan lintas direktorat pada Ditjen Dikti. 

Ditjen Dikti akan memfasilitasi pembaruan Komite Bersama Kemdiktisaintek dan Kemkes sebagai wadah kolaborasi dan sinergi sektor pendidikan dan pelayanan, yang akan menyusun berbagai kebijakan turunan dari UU No/17/2023 tentang Kesehatan, road map pendidikan kesehatan transformatif dan pendidikan kesehatan yang bebas kekerasan. 

Sistem Kesehatan Akademik juga akan menjadi strategi prioritas untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan distribusi di wilayah (termasuk daerah 3T), sekaligus sebagai model kolaborasi berdampak yang telah diimplementasikan oleh perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan, industri, masyarakat dan pemerintah daerah.

Penguatan kontribusi

Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Berry Juliandi menambahkan berbagai program unggulan sebagai keberlanjutan program MBKM, terutama penguatan kontribusi mahasiswa yang berdampak langsung pada masyarakat, dunia usaha dan industri, serta riset dan inovasi.

“Mahasiswa ini adalah insan-insan unggul di dalam bidang akademik, tentu saja pada saat yang penuh dengan dinamika saat ini, tidak cukup mereka hanya unggul dalam bidang akademik. Tapi mereka juga harus memiliki ketangguhan dalam menghadapi perubahan zaman. Juga harus memiliki mahasiswa yang memiliki intelektualitas yang membumi Dan inilah komitmen kita, ingin menjadikan kampus sebagai pusat pembentukan karakter, kreativitas, dan juga kontribusi nyata dari mahasiswa, khususnya kepada masyarakat, dunia usaha, dan juga dunia pengembangan ilmu pengetahuan. Sehingga, kami merancang agar para mahasiswa ini dalam program kampus dan dampak dapat memberikan kontribusi nyata, sehingga kita  memiliki mahasiswa yang dibekali intelektualitas yang membumi,” jelas Berry.

Dia menyampaikan berbagai program unggulan sebagai keberlanjutan Program MBKM, terutama penguatan kontribusi mahasiswa yang berdampak langsung pada masyarakat, dunia usaha dan industri, serta riset dan inovasi. Belmawa memiliki Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) yang mendorong mahasiswa terjun langsung membangun desa, memberdayakan UMKM, mengelola lingkungan, meningkatkan literasi digital, serta memperkuat peran perempuan dan anak.

Penguatan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri diantaranya melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), yang menumbuhkan semangat kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi. Program ini telah melahirkan ribuan usaha rintisan baru yang menjadi motor penggerak ekonomi kreatif nasional. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) juga dapat menstimulasi inovasi berbasis riset aplikatif, dengan karya-karya unggulan mahasiswa dipamerkan setiap tahun di ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Selain itu, Program Magang Berdampak, kelanjutan dari Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) juga akan membuka ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja, memperkuat keterampilan profesional, dan membangun jejaring industri. Belmawa juga akan menjadi focal point untuk berbagai program yang mendukung kampus bebas kekerasan (implementasi Permendikbudristek No.55/2024) dan penguatan pendidikan inklusif. 

Selain itu, Direktur Sumber Daya, Sri Suning Kusumawardani menuturkan bahwa Direktorat Sumber Daya (Ditdaya) akan memperkuat gerakan Kampus Berdampak dengan mengembangkan empat program unggulan. Beasiswa PMDSU menjadi jalan percepatan studi S2-S3 dalam empat tahun bagi sarjana unggul, kini memasuki Batch IX tahun 2025 dengan skema baru berupa Joint Degree bersama perguruan tinggi dan lembaga riset internasional. Beasiswa Tendik "Tut Wuri Handayani" memberikan kesempatan studi lanjut bagi tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya untuk meningkatkan profesionalisme di daerah.

Sementara itu, Beasiswa Kolaborasi Internasional memperluas peluang studi doktoral ke berbagai negara melalui program-program seperti Indonesia–Austria Scholarship Program (IASP), beasiswa Dikti–Coventry University, dan Stipendium Hungaricum. Selain itu, Program Prapasca untuk daerah 3T menghadirkan beasiswa serta pembekalan akademik khusus bagi mahasiswa dari wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal, guna mempercepat pembangunan daerah asal.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan, Mukhamad Najib, menyampaikan bahwa Direktorat Kelembagaan (Ditbaga) akan memperkuat gerakan Kampus Berdampak dengan mendorong transformasi tata kelola perguruan tinggi yang lebih otonom dan akuntabel, antara lain melalui program hibah revitalisasi PTS untuk penguatan sarana, prasarana, dan akreditasi; dan  program penguatan otonomi politeknik.

Kepemimpinan akademik kampus akan diperkuat melalui academic leadership training, sementara internasionalisasi kampus didorong melalui program Kampus Berdampak Internasional, insentif going global, dan beasiswa KNB. Inovasi perguruan tinggi juga akan ditingkatkan melalui Kompetisi Kampus Berdampak.

“Kita juga mendorong agar kampus itu memiliki dampak tidak hanya bersifat lokal, tapi juga  memiliki potensi untuk go global. Kita ingin memberikan Indonesia ini sebagai salah satu kekuatan dunia juga bisa memberikan kontribusi pada pembangunan internasional. Karena itu kampus-kampus yang sudah ready to go global, kita support mereka untuk bisa berkontribusi lebih pada pembangunan internasional,” pungkas Najib. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |