KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan bahwa perlunya sinergi yang kuat antara Kadin dan pemerintah untuk mendorong perekonomian Indonesia menjadi lebih tinggi lagi.
"Yang paling penting, pada saat-saat seperti ini, pengalaman kami di Kadin ialah antara pemerintah dan juga Kadin harus bersinegi untuk menghadapi situasi ekonomi yang menantang. Karena saya rasa dengan Danantara ini sudah sangat bagus, secara signal itu bagus, tinggal bagaimana Kadin bisa membantu bersama dengan Danantara yang idenya sangat baik," ucap pria yang akrab disapa Anin itu di Jakarta, Jumat (18/3).
Anin menyampaikan bahwa Indonesia telah mengalami situasi ekonomi yang kurang baik seperti pada 1998, 2008, dan 2020. Namun untuk saat ini, ia menyoroti bahwa faktor eksternal adalah salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk menjaga kondisi perekonomian di Indonesia.
"Saya tidak mengatakan semua itu sederhana, tapi peluangnya lebih besar daripada tantangannya. Saya mengerti banyak industri padat modal yang banyak sekali mendapat tantangan pada saat ini, tapi saya juga melihat industri-industri lain, hilirisasi, lalu ketahanan pangan yang tadi kita bicara, dan UMKM juga terus berjuang. Ini saatnya kita juga menggunakan teknologi untuk bisa maju dan untuk bisa melakukan lebih," imbuhnya.
Di sisi lain, Anin menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memiliki asupan dana hingga Rp171 triliun dengan sendirinya bisa memberdayakan perekonomian di daerah.
"Karena bukan saja gizi akan meningkat buat profesional-profesional masa depan, yaitu anak-anak muda yang masih sekolah, tapi juga akan membuat sebuah suatu hilirisissi di bidang ketahanan pangan. Jadi baik dari pertanian, perkebunan, perikanan, dan juga perternakan, itu akan hidup dan juga akan membawa penambahan konsumsi domestik daya beli masyarakat," pungkasnya. (E-4)