
JELANG arus mudik lebaran, warga terdampak bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dapat bernafas lega. Jembatan bailey di atas Sungai Tembelan sudah dapat dilintasi setelah sebelumnya roboh akibat diterjang banjir dan longsor.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (19/3) jembatan Tembelan yang menghubungkan sejumlah kawasan di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan mulai dibuka, meskipun ada pembatasan tonase kendaraan melintas di atasnya.
Jembatan Tembelan yang sebelumnya runtuh akibat diterjang banjir dan longsor sepanjang 40 meter dan 15 meter pada 20 Januari lalu, cukup menyulitkan warga Kecamatan Petungkriyono karena merupakan akses penting untuk dapat memperlancar transportasi dengan daerah lain. "Sekarang kita lega karena warga sudah dapat melintas," kata warga Desa Kayupuring, Petungkriyono, Bambang Prasetyo.
Sebelum jembatan bailey tersebut rampung, ungkap Bambang Prasetyo, ribuan warga Petungkriyono terutama warga terdampak bencana longsor dan banjir sangat kesulitan, baik itu akses menuju ke ibukota Pekalongan maupun pengangkutan logistik untuk bantuan dan penanganan bencana, karena harus memutar hingga puluhan kilometer. "Untuk mengangkut barang seperti sembako menyeberangi jembatan Sungai Tembelan, warga terpaksa menderek menggunakan tali gantung," imbuhnya.
Sekretaris Daerah Pekalongan M Yulian Akbar mengatakan dengan selesainya Jembatan Tembelan (Jimat II) ini, sejumlah kawasan di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan telah tersambung. Apalagi mendekati arus mudik lebaran ini keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk sarana prasarana transportasi yang diperkirakan meningkat.
"Jembatan bailey ini sebenarnya bersifat darurat, nanti akan dibangun jembatan permanen dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah mengusulkan dana sebesar Rp108 miliar untuk rekontruksi dan rehabilitasi sejumlah wilayah terdampak bencana," ujar Yulian Rabu (19/3).
Selain perbaikan sejumlah jalan, jembatan maupun lokasi bencana, demikian Yulian, Pemkab Pekalongan juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait bantuan rumah bagi warga yang mengalami kerusakan terdampak bencana tersebut. (E-2)