Jangan Anggap Remeh, Cedera saat Berolahraga Bisa Menimpa Amatir hingga Profesional

9 hours ago 1
Jangan Anggap Remeh, Cedera saat Berolahraga Bisa Menimpa Amatir hingga Profesional Ilustrasi risiko cedera olahraga yang menjadi tantangan serius namun kerap diabaikan.(Dok. Freepik)

SEIRING dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat, jumlah partisipasi dalam aktivitas olahraga pun terus bertambah. Namun, di balik semangat yang tinggi tersebut, risiko cedera olahraga menjadi tantangan serius yang kerap diabaikan.

Menurut dr. L Grace Tumbelaka, Sp.KO., Subsp.ALK (K), Spesialis Kedokteran Olahraga, cedera seperti keseleo, robekan otot, cedera lutut, dan nyeri punggung adalah jenis yang paling sering terjadi pada pecinta olahraga, baik amatir maupun profesional.

"Banyak orang menganggap remeh nyeri saat berolahraga dan memilih untuk terus melanjutkan aktivitas. Padahal, ini justru bisa memperburuk kondisi dan memperpanjang masa pemulihan," ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (16/5).

Olahraga memang sebuah kegiatan yang menyehatkan, tetapi jika dilakukan tanpa persiapan yang tepat, risiko cedera bisa terjadi. Cedera olahraga bisa dialami siapa saja, mulai dari atlet profesional hingga masyarakat umum yang rutin berolahraga. Cedera ini bisa berupa keseleo, otot tertarik, cedera lutut, hingga cedera serius seperti robekan ligamen.

"Cedera sering terjadi akibat kurangnya pemanasan, teknik gerakan yang salah, penggunaan alat yang tidak sesuai, atau kelelahan berlebihan. Selain itu, tidak memberi tubuh waktu yang cukup untuk pemulihan juga bisa memperbesar risiko cedera," ungkap dia.

Menyadari pentingnya hal ini, sebuah program inovatif kini hadir untuk membantu para atlet maupun individu aktif dalam menjaga kondisi tubuh mereka secara menyeluruh.

Program ini dirancang untuk membantu atlet dan orang-orang yang aktif secara fisik dalam mencegah cedera, meningkatkan performa secara optimal, serta memaksimalkan potensi mereka di bidangnya masing-masing.

Tak hanya fokus pada kekuatan dan daya tahan, program ini juga mengedepankan pemahaman tentang tubuh, teknik yang benar dalam beraktivitas, serta pentingnya pemulihan setelah latihan.

Menurut Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.K.O., Subsp.ALK(K), cedera olahraga bukan hanya menghambat performa, tapi juga dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental.

"Pencegahan cedera tidak hanya soal istirahat dan pemanasan. Ini melibatkan pendekatan menyeluruh, termasuk teknik latihan yang tepat, nutrisi, pemulihan, dan manajemen beban latihan," jelasnya.

Namun, apabila tanda-tanda seperti nyeri cedera tidak mereda, pembengkakan semakin parah, atau bahkan tidak bisa menggerakkan bagian tubuh yang cedera, ia menyarankan untuk segera konsultasi ke dokter atau fisioterapis. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |