Jack Draper Pastikan Tiga Petenis Pria Inggris Tembus Babak Ketiga Prancis Terbuka

23 hours ago 4
Jack Draper Pastikan Tiga Petenis Pria Inggris Tembus Babak Ketiga Prancis Terbuka Jack Draper mengalahkan Gael Monfils dan memastikan tiga petenis pria Inggris di babak ketiga Prancis Terbuka untuk pertama kalinya sejak 1968.(Media Sosial X)

PETENIS Jack Draper memastikan akan ada tiga petenis pria Inggris di babak ketiga Prancis Terbuka untuk pertama kalinya sejak 1968. Kepastian itu setelah Draper mengalahkan Gael Monfils 6-3, 4-6, 6-3, 7-5.

Petenis peringkat enam dunia Monfils hampir saja memaksa pertandingan berlanjut ke set penentu dalam duel seru yang dipenuhi reli panjang dan permainan menghibur. Namun, ia gagal menutup set saat unggul 5-3 dan juga gagal memanfaatkan dua set point di 5-4.

Draper, 23, menunjukkan ketenangan luar biasa untuk membalikkan momen-momen krusial tersebut menjadi keunggulannya dan mencatat kemenangan terbaik di Roland Garros sepanjang karier mudanya.

Petenis nomor satu Inggris ini akan menghadapi sensasi remaja asal Brasil, Joao Fonseca, di babak 32 besar, bergabung bersama Jacob Fearnley dan Cameron Norrie, yang akan saling berhadapan dalam laga sesama Inggris.

Fearnley, 23, lolos setelah lawannya dari Prancis, Ugo Humbert, mundur akibat terjatuh parah. Fearnley, yang awal tahun ini menggantikan Norrie sebagai petenis nomor dua Inggris, unggul 6-3, 4-4 ketika unggulan ke-22 Humbert memilih mundur.

Norrie, 29, lebih dulu memastikan tempatnya di babak berikutnya pada Kamis dengan menang 7-6(9-7), 6-2, 6-1 atas kualifikasi Argentina, Federico Gomez.

Ini akan menjadi pertama kalinya dalam era Open, pada 1968, dua petenis Inggris saling berhadapan setelah babak pertama di Paris.

Draper Tunjukkan Kedewasaan di Tengah Tekanan Penonton Paris

Dalam setahun terakhir, Draper telah berkembang menjadi pemain papan atas yang memiliki ambisi besar untuk meraih gelar-gelar utama dalam olahraga ini. Petenis Inggris berusia 23 tahun ini telah menghadapi berbagai situasi sulit dalam beberapa bulan terakhir, dan cara dia mengatasi tekanan dari Monfils menjadi bukti kematangan yang terus bertumbuh.

Setelah dua pengalaman pahit sebelumnya di lapangan tanah liat Paris, Draper kembali ke Roland Garros dengan tekad membuktikan diri.

Kesabaran dibutuhkan ketika ia tertinggal satu set dari petenis Italia Mattia Bellucci di babak pertama, namun berhasil membalikkan keadaan dan meraih kemenangan pertamanya di Roland Garros.

Hal serupa terjadi saat menghadapi Monfils yang terkenal dengan permainan atraktif dan kepribadian yang menarik perhatian penonton.

Penonton Prancis dikenal vokal, dan dengan Monfils tampil di penghujung kariernya, atmosfer di lapangan sangat riuh, sesuatu yang harus diatasi Draper. Pentingnya ketenangan menjadi kunci Draper sepanjang pertandingan.

Meski kesalahan-kesalahannya disambut sorakan meriah, dan wasit meminta penonton berhenti berteriak, Draper tetap tenang untuk kembali memimpin setelah Monfils menyamakan kedudukan.

Ketegangan mulai terlihat di set keempat. Sebuah luapan emosi ke arah kotak pelatihnya melepaskan tekanan — dan mengundang siulan dari penonton — tapi tak menghentikan Draper kehilangan servis untuk tertinggal 2-4.

Setelah gagal memanfaatkan empat break point di gim ketujuh yang berlangsung selama 13 menit, Draper berhasil merebut kesempatan di gim kesembilan — meski drama berlanjut dengan dua set point bagi Monfils di gim ke-10.

Namun kini Draper adalah pemain yang berbeda.

Setelah memenangkan tiga pertandingan lima set berturut-turut di Australian Open Januari lalu, ia kembali menunjukkan kemampuannya menghadapi tekanan berat di Grand Slam — meskipun kali ini ia menghindari set penentu.

Dengan kepala dingin, Draper merebut lima gim terakhir untuk memastikan kemenangan tiga jam pada pukul 23:44 waktu setempat. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |