Israel Gempur Fasilitas Nuklir dan Militer Iran, Ketegangan Kawasan Memuncak

18 hours ago 2
Israel Gempur Fasilitas Nuklir dan Militer Iran, Ketegangan Kawasan Memuncak Ilustrasi.(AFP/JACK GUEZ)

ISRAEL melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap berbagai sasaran militer dan nuklir di Iran pada Jumat (13/6). Aksi itu menandai eskalasi signifikan dalam konflik regional yang telah lama membara. 

Serangan Israel diklaim melibatkan sekitar 200 jet tempur dan diarahkan ke sekitar 100 target strategis di berbagai wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir utama dan markas militer penting.

Militer Israel menyatakan serangan udara itu menyasar program nuklir di berbagai lokasi di Iran. Ledakan besar terdengar di ibu kota Teheran. Televisi pemerintah Iran melaporkan adanya kobaran api dan asap tebal di sebuah fasilitas milik Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di wilayah timur kota.

Situs pengayaan uranium utama di Natanz, Provinsi Isfahan, juga dilaporkan terkena beberapa kali serangan. Tayangan televisi menunjukkan asap tebal membumbung dari kompleks tersebut.

Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi Natanz termasuk di antara lokasi yang diserang dan menyatakan sedang berkoordinasi dengan otoritas Iran serta inspektur lapangan untuk memantau tingkat radiasi.

Tiga instalasi militer lain di wilayah barat laut Iran turut menjadi sasaran. Media pemerintah Iran mengonfirmasi tewasnya dua pejabat tinggi militer yakni Kepala Garda Revolusi, Hossein Salami, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata, 
Mohammad Bagheri. Selain itu, sekitar 50 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, juga dilaporkan mengalami luka-luka.

Israel menganggap Iran sebagai ancaman. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebut serangan yang dilakukan sebagai pendahuluan lantaran kekhawatiran program nuklir Iran. Serangan itu terjadi dua hari setelah IAEA menuduh Iran tidak patuh terhadap kewajibannya di bawah perjanjian nuklir internasional.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim operasi militer tersebut berlangsung dengan sukses. Dia memberi sinyal akan ada serangan lanjutan.

“Dengan pertolongan Tuhan, kami akan capai lebih banyak lagi,” ujarnya.

Meski bergantung pada Amerika Serikat dalam hal dukungan militer dan diplomatik, Israel disebut menjalankan operasi secara mandiri.

"Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran, dan prioritas kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan," kata Menlu AS Marco Rubio. Namun, ia mengonfirmasi Israel turut memberitahu Washington terkait serangan tersebut.

Trump mengaku telah menerima pemberitahuan sebelumnya dan menegaskan Iran tidak boleh memiliki bom nuklir. Teheran, di sisi lain, menyalahkan Washington atas serangan Israel. Pemerintah Iran menyatakan bahwa aksi tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa koordinasi dan restu dari Amerika Serikat.

Lalu lintas udara di Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, dihentikan sementara. Negara tetangga seperti Irak menutup seluruh wilayah udaranya. Israel juga menutup ruang udaranya sendiri dan menyatakan status darurat nasional, bersiap menghadapi kemungkinan balasan dari Iran.

Akibat serangan tersebut, harga minyak global melonjak hingga 12% meski Kementerian Perminyakan Iran menyatakan tidak ada kerusakan pada kilang maupun depot penyimpanan. (AFP/I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |