
JUARA dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, secara terbuka menyatakan keinginannya untuk meninggalkan tim Aprilia pada akhir musim ini. Pernyataan tersebut disampaikannya melalui media sosial pada Kamis (29/5) waktu setempat.
Musim 2025 berjalan jauh dari harapan bagi Martin. Cedera bertubi-tubi membuatnya baru tampil satu kali di seri MotoGP Qatar.
Dia belum meraih satu pun poin setelah tujuh seri dan kini tertinggal 196 poin dari pemuncak klasemen sementara, Marc Marquez (Ducati). Situasi itu membuatnya nyaris mustahil untuk mempertahankan gelar.
Martin mengklaim ada klausul dalam kontraknya bersama Aprilia yang mengizinkannya untuk mundur bila setelah enam seri, tepatnya usai GP Le Mans, dia sudah tidak lagi bersaing dalam perebutan gelar juara dunia.
Namun, pihak Aprilia dikabarkan tidak mengakui validitas klausul tersebut mengingat absennya Martin disebabkan oleh cedera.
Menanggapi hal itu, Martin menyampaikan klarifikasi panjang melalui unggahan di media sosial. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melanggar kontrak.
"Saya tidak pernah melanggar kontrak. Saat kami menandatanganinya, saya dan Aprilia sepakat bahwa jika syarat-syarat tertentu tidak terpenuhi, saya berhak menentukan masa depan saya untuk musim 2026. Ini adalah syarat utama yang membuat saya menerima tawaran kontrak tersebut saat itu," kata Martin.
"Karena harus mengambil keputusan sesuai tenggat yang tercantum dalam kontrak, saya memilih untuk menggunakan hak saya untuk keluar di musim 2026. Saya selalu melakukannya dengan rasa hormat, keterbukaan, dan niat tunggal untuk mengendalikan masa depan saya sebagai seorang atlet profesional," imbuhnya.
Ia juga menyebut bahwa meski kecelakaan beruntun sempat mewarnai musim ini, hal tersebut tidak mengubah dasar kesepakatan yang sudah dibuat.
Martin mengatakan dirinya terbuka untuk berdialog dengan Aprilia agar periode evaluasi kontrak dapat diperpanjang seiring ia kembali aktif di lintasan.
"Yang saya minta hanyalah agar keinginan saya dan semangat dari kesepakatan yang telah kami buat dihormati," ucap Martin.
Musim 2025 memang menjadi salah satu yang paling berat bagi pembalap 27 tahun itu. Ia mengalami cedera pertama saat tes pramusim di Sepang dan menjalani operasi pada awal Februari.
Tak lama berselang, kecelakaan memaksanya naik meja operasi lagi untuk memperbaiki cedera di tangan kirinya tepat sebelum balapan perdana musim ini di Thailand.
Martin baru bisa turun ke lintasan di GP Qatar, namun sayangnya terjatuh di pertengahan balapan dan mengalami hemopneumotoraks, kombinasi antara patah tulang rusuk serta darah dan udara yang masuk ke rongga paru-paru. Cedera itu makin memperburuk musimnya yang sudah penuh kendala.(H-2)