Indonesia Ingin Kalahkan Amerika Serikat terkait PLTP Terbesar Dunia

1 day ago 8
Indonesia Ingin Kalahkan Amerika Serikat terkait PLTP Terbesar Dunia (MI/HO)

INDONESIA berambisi mengalahkan Amerika Serikat di sektor pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) untuk menjadi negara dengan kapasitas PLTP terpasang terbesar di dunia pada 2029.

"Target kita di 2029 tentu saja untuk mengalahkan Amerika Serikat. Jangan kalah," ucap Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi dalam acara Konferensi Pers The 11th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta, Senin (14/4).

Apabila berdasarkan cadangan panas bumi yang dimiliki oleh masing-masing negara, Eniya menyampaikan Indonesia sudah menempati posisi terbesar. Sebesar 40 persen dari kapasitas cadangan panas bumi dunia, kata dia, berada di Indonesia.

Sedangkan, Amerika Serikat hanya memiliki 25 persen dari kapasitas cadangan panas bumi dunia. "Akan tetapi, Amerika Serikat install-nya (PLTP terpasangnya) lebih banyak dari kita," ucap Eniya.

Indonesia, tutur dia, memiliki potensi PLTP sampai dengan 24 gigawatt (GW), sedangkan yang terpasang hingga 2024 baru sekitar 2,68 GW. Capaian tersebut menduduki peringkat kedua di dunia dan hanya terpaut 1 GW dari Amerika Serikat yang menduduki peringkat pertama.

Apabila berbagai proyek PLTP di Indonesia dapat beroperasi sebagaimana yang dijadwalkan, dalam lima tahun ke depan, Indonesia akan menuai tambahan sebesar 1,1 GW. "Insya Allah bisa 1,1 GW. Mudah-mudahan Amerika Serikat juga enggak bertambah dan kita bisa menjadi the top of the world (nomor satu di dunia)," ucap Eniya.

Energi bersih

Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Julfi Hadi menegaskan peran strategis panas bumi dalam transisi energi bersih Indonesia. "Sebagai satu-satunya energi terbarukan yang selalu tersedia setiap saat, panas bumi dapat menjadi andalan sistem ketenagalistrikan kita. Panas bumi menjadi sumber daya lokal yang harus kita optimalkan untuk mencapai swasembada energi dan menjadi kunci transisi energi bersih untuk Indonesia ke depan," tegas Julfi.

Menurutnya, selama 40 tahun bekerja di sektor panas bumi, banyak tantangan yang dihadapi mulai dari risiko teknis, risiko komersial, hingga regulasi. Kini saatnya setiap pihak bersatu untuk menyelesaikan tantangan ini bersama demi percepatan proyek-proyek panas bumi yang berdampak besar bagi ketahanan energi nasional. 

Sebagai penggerak utama pengembangan panas bumi nasional, API berkomitmen mempercepat kolaborasi multisektor. "Kami memosisikan diri sebagai katalisator yang menghubungkan pemerintah, investor, pelaku industri, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem pengembangan panas bumi yang kompetitif," papar Julfi. (Ant/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |