Ilmuwan Sebut Diet Mediterania Dapat Kurangi Risiko Kanker Payudara

19 hours ago 5
Ilmuwan Sebut Diet Mediterania Dapat Kurangi Risiko Kanker Payudara Ilustrasi, menu diet mediterania.(Dok. Freepik)

DAFTAR manfaat diet Mediterania terus bertambah. Selain terbukti dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, membantu perempuan hidup lebih lama, penelitian terbaru menyebut diet ini dapat menurunkan risiko kanker payudara.

Diet Mediterania adalah gaya makan yang menyehatkan jantung, menekankan makanan nabati dan lemak sehat, serta mengikuti pola makan tradisional di wilayah Mediterania. Pola makan ini kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, ikan, dan minyak zaitun, dengan konsumsi daging merah yang terbatas.

Sebuah meta-analisis baru yang diterbitkan dalam Health Science Reports mengamati 31 penelitian, 12 di antaranya mengikuti peserta sejak mereka memulai rencana makan—yang memprioritaskan buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, minyak zaitun, dan biji-bijian utuh—untuk melihat adakah yang terkena kanker.

Ke-31 studi yang dicakup diterbitkan antara tahun 2006 dan 2023. Partisipan studi tersebut adalah perempuan berusia 20 hingga 104 tahun dari Amerika, Eropa, dan Asia. Semuanya mengikuti beberapa versi diet Mediterania (yang didefinisikan sedikit berbeda di semua studi) selama kurun waktu tertentu.

Secara keseluruhan, risiko kanker payudara menurun sebesar 13%. Dari populasi yang diteliti—pra-menopause, menopause, dan pascamenopause—wanita pascamenopause mengalami penurunan risiko terbesar sebesar 12%. Secara geografis, penurunan risiko paling menonjol di Asia.

“Diet Mediterania berfungsi seperti koktail farmakologis, kaya akan antioksidan, serat, polifenol, dan lemak tak jenuh tunggal,” jelas Steven Quay, M.D., Ph.D., seorang ilmuwan-dokter berpengalaman yang penelitiannya sendiri berfokus pada pengobatan dan pencegahan kanker, dilansir dari Prevention, Jumat (13/6).

Semua senyawa tersebut bekerja untuk memodulasi peradangan, stres oksidatif, dan metabolisme hormon, tiga proses yang merupakan penggerak utama perkembangan abnormal pada jaringan payudara yang menyebabkan kanker.

“Senyawa pelindung juga membantu mengelola gula darah dan lipid darah yang dapat berperan dalam perkembangan kanker payudara,” tambah Mary Playdon, seorang ahli epidemiologi nutrisi dan kanker di Huntsman Cancer Institute, University of Utah.

Secara khusus, gula darah tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin dan peradangan kronis, yang telah ditemukan berkontribusi terhadap risiko kanker.

Playdon juga mengatakan bahwa diet Mediterania telah dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih rendah, yang merupakan faktor risiko yang ditetapkan untuk setidaknya 13 jenis kanker, termasuk kanker payudara. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |