
RIBUAN warga Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tspos, Kota Depok, Jawa Barat terisolir akibat akses jalan keluar masuk di dekat jembatan Nurul Fikri Kelurahan Cilangkap mengalami longsor. Peristiwa ini menyebabkan terganggunya aktivitas warga, termasuk akses menuju pusat ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan.
Salah satu warga, Muhayar, 49, mengatakan, jalan longsor terjadi di RT 002 RW 01 tepatnya di dekat Jembatan Nurul Fikri, Kelurahan Cilangkap setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
"Masyarakat mengeluh karena adanya jalan longsor itu. Karena jalan masuk (ke rumah-rumah warga) itu jadi mati," kata Muhayar, Jumat (11/7).
Diungkapkan Muhayar, jalan yang ditutup akibat longsor tersebut merupakan satu-satunya akses warga beraktifitas.
Praktis, selama akses jalan belum diperbaiki warga Kelurahan Cilangkap tidak dapat melintas keluar masuk wilayah mereka.
Sementara jalan alternatif lain hanya bisa ditempuh dengan jalan memutar.
"Satu-satunya jalan lewat dekat jembatan Nurul Fikri, tapi tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat," ucapnya Muhayar
Material longsor berupa tanah, dan batu-batuan yang berasal dari jalan longsor setinggi 7 meter lebih dan panjang 40 meter hingga saat ini masih menutupi Kali Baru. Kejadian longsor juga mengancam pemukiman warga yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir longsoran.
Berdasarkan keterangan Muhayar, jumlah warga Kelurahan Cilangkap yang terisolir mencapai ribuan Kepala Keluarga (KK). Mereka hingga kini terisolir sejak kejadian longsor pada Jumat (11/7) dini hari.
Sedangkan upaya pembersihan material longsor secara manual oleh Petugas Reaksi Cepat (PRC) Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok, dibantu oleh warga.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Depok Rizwanur Rahim mengatakan jalan dekat jembatan Nurul Fikri Kelurahan Cilangkap, tak hanya mengalami longsor tapi juga retak-retak. Jalan longsor dan retak-retak tersebut harus segera ditangani karena kondisinya membahayakan. Tak hanya membahayakan, katanya jalan tersebut juga merupakan akses warga sehari-hari belahan timur Kota Depok.
" Kalau misalkan ke Jalan Raya Bogor, kalau misalkan ke Kantor Kelurahan Cilangkap, kalau misalkan ke Kantor Camat Tapos dan Kantor Kecamatan Cimanggis pastinya lewat jalan longsor itu, " ucapnya.
Ditambagkan oleh Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Depok Bahtiar Ardiansyah, pihaknya akan mengusulkan perbaikan jalan longsor di RT 002 RW 01 Kelurahan Cilangkap di anggaran biaya tambahan (ABT) 2025. ABT ini untuk menampung biaya yang tidak terduga atau belum terencana dalam anggaran awal suatu kegiatan atau proyek.
" Perbaikan jalan longsor ini masuk pekerjaan prioritas di ABT 2025 karena merupakan jalan lintasan antar wilayah belahan timur Kota Depok. Kita sedang ukur panjang longsor dan tingginya. Kita juga lagi susun besaran biaya yang diperlukan, " katanya.
Bahtiar mengimbau masyarakat sementara jangan melewati jalan tersebut karena membahayakan. Apalagi jalan longsor bersampingan atau berafa di bibir Kali Baru yang tingginya mencapai 7 meter. (H-1)