Heboh Soal Ornamen Patung Penyu di Sukabumi, Sekda Angkat Bicara: Anggaran 15 M untuk Penataan Pantai Gadobangkong

1 week ago 22
 Anggaran 15 M untuk Penataan Pantai Gadobangkong Ilustrasi(Dok Ist)

VIRAL di media sosial video kerusakan ornamen patung penyu di kawasan Alun-Alun Gadobangkong di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Warganet pun ramai mempertanyakan anggaran pembuatan ornamen patung itu yang disebut-sebut mencapai belasan miliar rupiah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menjelaskan polemik nilai pembangunan ornamen patung penyu perlu diluruskan. Menurut Ade, ornamen patung penyu merupakan bagian dari keseluruhan pembangunan kawasan Alun-Alun Gadobangkong.

"Saya perlu menjelaskan berkaitan dengan beredarnya informasi soal patung penyu yang ramai videonya di media sosial," kata Ade, Rabu (5/3). 

Di media sosial disebutkan, biaya pembuatan ornamen patung penyu menelan biaya Rp15,6 miliar. Di media sosial itu juga disebutkan anggarannya tak sebanding dengan kualitas karena ornamen patung penyu di dalamnya hanya terdapat kardus.

Ade membeberkan, biaya pembangunan kawasan Alun-Alun Gadobangkong bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dia membantah anggaran sebesar Rp15,6 miliar itu hanya untuk pembuatan ornamen patung penyu.

"Anggaran yang Rp15,6 miliar itu bukan untuk pembuatan patung penyu. Tetapi untuk penataan kawasan sepanjang Pantai Gadobangkong yang di dalamnya ada patung penyu," tutur Ade.

Ade mengaku berterima kasih kepada Pemprov Jawa Barat yang sudah menggelontorkan anggaran untuk menata kawasan pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi. Pada pelaksanaaannya, sebut Ade, Pemkab Sukabumi hanya sebagai penerima manfaat.

"Pada akhirnya kami memiliki kawasan Alun-alun Gadobangkong yang merupakan salah satu ciri khas pariwisata Kabupaten Sukabumi," tegasnya.

Penjelasan Ade sekaligus menjawab berbagai spekulasi yang muncul akibat viralnya video di media sosial. Dia memastikan anggaran sebesar Rp15,6 miliar dari Pemprov Jabar itu untuk penataan kawasan Alun-Alun Gadobangkong. 

Beredarnya video yang viral di media sosial itu diduga pascaterjadinya kerusakan di kawasan Alun-Alun Gadobangkong akibat terjangan gelombang tinggi akhir 2024 lalu. Beberapa fasilitas di kawasan itu mengalami kerusakan, termasuk ornamen pantung penyu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, mengaku masih menunggu anggaran perbaikan fasilitas di kawasan Alun-Alun Gadobangkong yang rusak akibat gelombang pasang. Anggarannya, kata Prasetyo, berada di Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim).

"Kami masih menunggu anggarannya turun dari Dinas Perkim untuk perbaikan," terang Prasetyo. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |