
GUBERNUR Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, bersama Wakil Gubernur Taj Yasin, meluncurkan gerakan "Mageri Segoro" untuk melestarikan pesisir Jawa Tengah. Gerakan ini dimulai dengan penanaman mangrove serentak di Pantai Randusanga, Brebes, pada Kamis, 5 Juni 2025, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Luthfi menegaskan, gerakan ini bukan hanya seremonial, melainkan komitmen nyata dalam menjaga ekosistem pesisir.
“Mageri Segoro bukan kebiasaan, tapi budaya. Setelah rekor MURI penanaman satu juta mangrove, kini target kita adalah 1,5 juta mangrove hingga Desember,” ujarnya.
Saat ini, 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah terancam abrasi di sepanjang garis pantainya. Luthfi menekankan pentingnya menjaga dan merawat mangrove yang telah ditanam. Ia mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dalam gerakan ini.
“Garis pantai harus dipagari, Mageri Segoro. Kita bukan hanya memagari rumah, tapi juga laut dengan memelihara ekosistem,” tegasnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menambahkan bahwa program ini sudah dimulai di Sayung, Demak, dan mendapat sambutan positif dari masyarakat yang merasa terbantu dengan mengurangi dampak banjir rob.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto, melaporkan bahwa penanaman mangrove melibatkan 2.000 peserta di 17 kabupaten/kota, mencakup 185 desa dan 54 kecamatan di wilayah pesisir. Sebanyak 200.000 batang mangrove ditanam di lahan seluas 3.000 hektare, dengan 25.200 bibit ditanam di Pantai Randusanga, Brebes.
Sejak Maret hingga Mei 2025, telah ditanam 260.102 bibit mangrove. Target penanaman hingga Desember mendatang mencapai 1,5 juta batang di atas 150 hektare pesisir Jateng. (RO/Z-10)