1 day ago
8
Aktor Liam Cunningham dan aktivis Greta Thunberg berlayar ke Gaza untuk membawa bantuan kemanusiaan.(dok. ndtv.com/@lmkanwalbhattl/@conaclgol)
AKTIVIS perubahan iklim Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya berlayar pada Minggu (2/6) sore menuju Gaza dengan kapal. Pelayaran ini dalam misi mematahkan blokade Israel di wilayah yang hancur itu.
Kapal layar Madleen, yang dioperasikan oleh kelompok aktivis Freedom Flotilla Coalition, berangkat dari pelabuhan Catania, Sisilia, di Italia selatan.
Kapal tersebut akan berusaha mencapai pesisir Jalur Gaza dalam upaya membawa sejumlah bantuan dan meningkatkan kesadaran internasional atas krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung, kata para aktivis dalam konferensi pers sebelum keberangkatan.
"Kami melakukan ini karena, tidak peduli seberapa besar rintangan yang kami hadapi, kami harus terus mencoba," kata Thunberg sambil menangis saat berpidato seperti dilansir laman salah satu surat kabar paling tua di Mesir, Ahram Online.
"Karena momen kita berhenti mencoba adalah saat kita kehilangan kemanusiaan. Dan betapapun berbahayanya misi ini, itu tidak lebih berbahaya daripada kebungkaman seluruh dunia dalam menghadapi genosida yang disiarkan langsung," tambahnya.
Pada pertengahan Mei lalu, Israel sedikit melonggarkan blokade terhadap Gaza setelah hampir tiga bulan, mengizinkan sejumlah kecil bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut. Para ahli telah memperingatkan bahwa Gaza berisiko dilanda kelaparan jika tidak banyak bantuan yang masuk.
Badan-badan PBB dan kelompok-kelompok bantuan utama mengatakan pembatasan yang diterapkan Israel, pelanggaran hukum dan ketertiban, serta penjarahan yang meluas membuat pengiriman bantuan kepada sekitar 2 juta warga Palestina di Gaza menjadi sangat sulit.
Bintang Game of Thrones
Pesohor lain yang bergabung dengan kru Madleen adalah aktor Game of Thrones Liam Cunningham dan Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa asal Prancis yang merupakan keturunan Palestina. Dia dilarang memasuki Israel lantaran aktif menentang serangan Israel terhadap Gaza.
Para aktivis memperkirakan butuh waktu tujuh hari untuk sampai ke tujuan mereka, jika mereka tidak dihentikan atau dihalangi.
Thunberg, yang menjadi aktivis iklim terkenal secara internasional setelah mengorganisasikan protes remaja besar-besaran di negara asalnya, Swedia, seharusnya menaiki kapal Freedom Flotilla bulan lalu.
Upaya untuk mencapai Gaza melalui laut, pada awal Mei, gagal setelah kapal kelompok lainnya, Conscience, diserang oleh dua drone saat berlayar di perairan internasional di lepas pantai Malta.
Kelompok itu menyalahkan Israel atas serangan itu, yang merusak bagian depan kapal, dalam konfrontasi terbaru mengenai upaya pengiriman bantuan ke wilayah Palestina yang hancur akibat perang selama hampir 19 bulan.
Perang Genosida
Perang genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 54.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak. Lebih dari 123.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pengeboman dan operasi darat Israel telah menghancurkan sebagian besar wilaya Gaza dan menyebabkan sebagian besar penduduknya kehilangan tempat tinggal.
Kelompok Flotilla hanyalah yang terbaru di antara sejumlah kritikus yang menuduh Israel melakukan tindakan genosida dalam perangnya di Gaza.
"Kami mematahkan pengepungan Gaza melalui laut, tetapi itu adalah bagian dari strategi mobilisasi yang lebih luas yang juga akan berupaya mematahkan pengepungan melalui darat," kata aktivis Thiago Avila.
Avila merujuk ke kampanye ‘Global March to Gaza’ yang akan datang, sebuah inisiatif internasional yang juga terbuka untuk para dokter, pengacara, dan media, yang akan bertolak dari Mesir dan mencapai penyeberangan Rafah pada pertengahan Juni untuk menggelar protes di sana.
Para aktivis dan profesional perawatan kesehatan akan mendesak Israel untuk menghentikan perang Gaza dan membuka kembali perbatasan.
Misi ini diharapkan dapat memberi tekanan kepada badan-badan internasional agar bertindak di tengah bencana kemanusiaan yang semakin dalam di daerah Gaza. (B-3)
