
KANKER payudara menjadi penyakit yang menakutkan pada wanita. Berdasarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kanker tersebut terjadi ketika sel-sel ganas berkembang di dalam jaringan payudara. Biasanya, kanker ini dimulai di saluran lobulus atau kelenjar penghasil air susu.
Namun yang perlu masyarakat ketahui bahwa sel tersebut dapat membentuk tumor yang bisa teraba pada pemeriksaan fisik secara mandiri atau terdeteksi melalui pemeriksaan mamografi.
Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita, tetapi juga dapat terjadi pada pria dalam jumlah yang sangat sedikit. Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini.
Faktor Risiko Kanker Payudara
- Usia, risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
- Riwayat keluarga yang memiliki anggota keluarga dekat yang telah atau sedang mengidap kanker payudara dapat meningkatkan risiko.
- Mutasi genetik seperti pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Riwayat pribadi, jika seseorang telah memiliki kanker payudara pada satu payudara, risiko untuk mengembangkan kanker pada payudara lainnya juga meningkat.
- Faktor hormonal seperti menstruasi yang dimulai pada usia yang lebih muda, menopause yang terlambat, atau penggunaan terapi hormon pengganti setelah menopause dapat memengaruhi risiko kanker payudara.
Pencegahan kanker payudara bisa dilakukan secara mandiri dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri, pemeriksaan medis rutin, serta mamografi berkala dapat membantu dalam deteksi dini kanker payudara.
Selain itu, menjalani gaya hidup sehat dengan mengadopsi pola makan sehat, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol berlebihan dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
Gejala kanker payudara berupa benjolan atau perubahan bentuk pada payudara, pembengkakan pada ketiak, perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan atau pengerutan, perubahan pada puting susu, seperti retraksi atau keluarnya cairan, atau nyeri atau ketidaknyamanan pada payudara. (H-3)