Evaluasi Vaksin TB, Menkes: Disesuaikan Kebutuhan Setiap Negara

1 day ago 6
 Disesuaikan Kebutuhan Setiap Negara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(Antara)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa strategi vaksin tuberkulosis (TB) harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap negara.

"Ada negara yang fokus pada vaksin, tapi ada juga yang lebih membutuhkan peningkatan diagnostik atau pengobatan. Maka strategi harus fleksibel dan kontekstual," kata Budi dalam keterangannya, Kamis (29/5).

Indonesi, melalui Menteri Kesehatan kini tengah didapuk menjadi pemimpin sidang WHO The The Third High-Level Meeting of the TB Vaccine Accelerator Council (TB VAC).  Budi memimpin TB VAC bersama Co-Chair, Dr. Mariângela Simão, Sekretaris Bidang Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Brasil, di kantor pusat WHO, Jenewa, Swiss, Minggu lalu.

The Third High-Level Meeting of the TB Vaccine Accelerator Council (TB VAC) pertama kali diluncurkan pada Sidang Umum PBB ke-78 tahun 2023 sebagai forum kolaboratif antarnegara dan mitra global untuk mempercepat inovasi vaksin TB. Hingga saat ini, terdapat 15 kandidat vaksin TB dalam tahap uji klinis, termasuk 6 di fase 3. Ini menunjukkan kemajuan signifikan, namun tantangan masih besar, terutama dalam kesiapan sistem dan pendanaan.

Uji Coba Vaksin TB Bill Gates di Indonesia

Budi menyampaikan komitmen aktif Indonesia dalam riset dan pengembangan vaksin TB, melalui berbagai kemitraan internasional diantara uji klinis vaksin TB bersama Gates Foundation dan GSK, dengan lebih dari 2.000 peserta dari Indonesia.

"Adanya persiapan uji klinis vaksin dengan perusahaan vaksin CanSino dan PT Etana, serta kolaborasi pengembangan benih vaksin protein rekombinan oleh Lipotek dan PT Biofarma," ujar dia.

TB VAC menjadi ajang penting untuk mengevaluasi kemajuan global dalam mempercepat pengembangan vaksin tuberkulosis dan merumuskan strategi ke depan. Pertemuan itu juga dihadiri oleh para pemimpin dan pejabat tinggi dari berbagai negara dan organisasi global, termasuk Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Filipina, dan Vietnam, serta perwakilan dari Global Fund, UNITAID, Wellcome Trust, EIB, Gates Foundation, Stop TB Partnership, Gavi, Bank Dunia, dan WHO.

Skema Pendanaan

Pertemuan ini juga menekankan pentingnya integrasi agenda vaksin TB dengan sistem kesehatan nasional dan cakupan kesehatan semesta (UHC). Dalam hal pendanaan, dibahas opsi pembiayaan campuran, terutama bagi negara-negara berpendapatan menengah seperti Indonesia.

Salah satu rencana utama ke depan adalah penyelenggaraan High-Level Meeting on TB Vaccine Financing & Access di sela-sela KTT G20 yang akan berlangsung November 2025 di Afrika Selatan.

Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat dukungan politik dan komitmen pembiayaan dari negara-negara anggota G20. "Kita tidak bisa menunggu. Kita harus bergerak cepat, bersama, dan berani untuk mengakhiri TB melalui inovasi vaksin," pungkas Budi. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |