Dari Anak Sopir Taksi Jadi Diaspora di Australia

8 hours ago 1
Dari Anak Sopir Taksi Jadi Diaspora di Australia Bima Wicaksono, salah satu diaspora Indonesia di Australia.(Dok.Istimewa)

MENJADI generasi sandwich bukan hal mudah, apalagi jika perjuangan dimulai sejak remaja. Namun, Bima Wicaksono membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir cerita. Anak muda asal Jakarta ini telah merasakan pahit manis kehidupan, dari membantu ekonomi keluarga sejak SMP hingga kini membangun karier sebagai diaspora di Australia.

Bima adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ketika ayahnya mengalami kebangkrutan dan menjadi sopir taksi, ia ikut turun tangan mencari nafkah. Berjualan makanan di sekolah, jersey bola di car free day, jadi reseller alat kesehatan, hingga magang di startup teknolog, semua ia jalani agar bisa bertahan dan membiayai sekolahnya serta adik-adiknya.

Alih-alih menyesali, Bima justru melihat masa-masa sulit itu sebagai pembentuk mentalnya. Malah baginya, pengalaman tersebut menempanya hingga memiliki semangat juang yang tinggi dan tangguh menghadapi berbagai tantangan sejak ia muda. 

Perjalanan hidupnya berubah saat ia kuliah di UPN Veteran Jakarta. Berkat kerja keras, ia tak hanya berhasil menyelesaikan pendidikan, tapi juga lulus dengan predikat cumlaude dan menjadi lulusan terbaik di fakultas dan jurusannya. Ia aktif di berbagai organisasi, memenangkan kompetisi nasional, dan memantapkan jalannya dalam dunia profesional.

Namun, di balik pencapaian itu, beban yang ia tanggung sejak muda turut berdampak pada kondisi mentalnya. Hal ini makin terasa saat pandemi melanda. Karena situasi keluarga, Bima harus menanggung beban keuangan sepenuhnya, hingga jatuh sakit dan merasa hampir menyerah.

Saat itu, ia tidak memilih untuk menyalahkan keadaan. Sebaliknya, ia perlahan bangkit, mencari bantuan profesional, berkonsultasi dengan psikolog, dan mulai aktif berolahraga untuk memulihkan dirinya secara mental dan fisik. Baginya, menyerah bukan pilihan. Ia percaya, sebagai seseorang yang diandalkan adik-adik dan keluarganya, ia harus tetap kuat dan berdiri kokoh. 

TITIK BALIK
Tahun 2023 menjadi titik balik. Ia memilih meninggalkan zona nyaman dan pekerjaan manajerial di Jakarta untuk merintis dari nol di Australia melalui program Working Holiday Visa (WHV). Banyak yang meragukan langkah ini, namun ia yakin keputusan itu tepat demi masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarga.

Namun, keputusan tersebut ia pilih demi kesempatan dan masa depan yang lebih baik baginya dan keluarga, untuk jangka panjang. Awalnya, ia bekerja sebagai buruh kasar di peternakan Adelaide. Tantangan hidup di negeri asing tak mudah. 

Ia hidup sederhana, belajar mandiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang jauh dari keluarga. Namun berkat ketekunan, kini ia dipercaya sebagai Construction Estimator di sebuah perusahaan konstruksi ternama di kota tersebut.

Tak hanya bekerja, Bima juga aktif berorganisasi di komunitas Islam dan pemuda setempat. Ia menjadi Ketua Muda Mudi Association of Islamic Da’wah South Australia, Ketua WHV Australia for Association of Islamic Dawah Australia, dan Bendahara Adelaide University Gymnastic Club.

Bima membagikan kisah hidupnya melalui Instagram dan TikTok dengan akun @bisew dan @hi_bisew, agar anak-anak muda Indonesia tahu bahwa mereka tidak sendiri.

"Saya percaya, sebagai anak muda, kita selalu punya pilihan untuk bangkit dari setiap masalah dan tantangan yang kita hadapi. Jangan pernah menyerah. Bangun percaya dirimu dengan terus berdoa, melakukan hal-hal produktif. Jika kita terus bertekad kuat dan berusaha, saya yakin masa depan kita pasti akan cerah," ungkapnya.

MENJAGA KEBUGARAN
Menjaga kebugaran menjadi bagian penting dari perjalanan Bima. Ia aktif dalam olahraga kalistenik dan gymnastic, yang membantunya tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga kuat secara mental. Kedisiplinan dalam olahraga juga membuatnya terpilih sebagai salah satu Grand Finalist The New L-Men of The Year 2025, mewakili DKI Jakarta 2.

Lewat ajang tersebut, Bima menginisiasi kampanye #UpgradeLuarDalam, yang bertujuan mengajak anak muda mencintai diri sendiri lewat hidup sehat, agar mereka kuat mengejar impian dan mengubah masa depan keluarganya.

"Dengan kampanye #UpgradeLuarDalam yang saya inisiasikan, saya mengajak teman-teman lainnya untuk membangun hidup, mulai dengan berolahraga dan hidup sehat. Tidak hanya sehat secara fisik, berolahraga sangat membantu saya menjadi lebih percaya diri dan kuat secara mental. Dan saya ingin teman-teman lain juga ikut merasakan manfaatnya, khususnya bagi mereka yang sedang berjuang mengejar mimpi," pungkas Bima. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |