Contoh Kata Kerja Pasif: Memahami Struktur Bahasa

6 days ago 15
 Memahami Struktur Bahasa Ilustrasi(uagc.edu)

DALAM ranah linguistik, pemahaman mendalam tentang konstruksi kalimat menjadi fondasi penting untuk komunikasi yang efektif. Salah satu aspek krusial dalam tata bahasa adalah kata kerja pasif, sebuah bentuk verba yang mengubah fokus kalimat dari pelaku tindakan menjadi penerima tindakan. Penguasaan kata kerja pasif memungkinkan kita untuk menyampaikan informasi dengan nuansa yang berbeda, menekankan objek atau hasil dari suatu perbuatan, atau bahkan menyembunyikan identitas pelaku itu sendiri. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk kata kerja pasif, memberikan contoh-contoh konkret, dan menjelaskan bagaimana penggunaannya dapat memperkaya kemampuan berbahasa Anda.

Mengenal Lebih Dekat Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif adalah bentuk verba yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Dalam kalimat aktif, subjek melakukan tindakan yang memengaruhi objek. Sebaliknya, dalam kalimat pasif, objek dari kalimat aktif menjadi subjek, dan subjek asli (pelaku tindakan) bisa dihilangkan atau disebutkan dengan menggunakan kata depan oleh.

Perbedaan Mendasar: Aktif vs. Pasif

Untuk memahami perbedaan antara kalimat aktif dan pasif, mari kita perhatikan contoh berikut:

Kalimat Aktif: Anjing itu menggigit kucing.

Dalam kalimat ini, anjing adalah subjek yang melakukan tindakan menggigit terhadap objek kucing.

Kalimat Pasif: Kucing itu digigit oleh anjing.

Dalam kalimat ini, kucing menjadi subjek, dan menerima tindakan digigit. Pelaku tindakan, anjing, disebutkan dengan menggunakan kata depan oleh.

Mengapa Menggunakan Kata Kerja Pasif?

Ada beberapa alasan mengapa kita mungkin memilih untuk menggunakan kata kerja pasif daripada kalimat aktif:

  • Menekankan Objek: Ketika objek atau hasil dari suatu tindakan lebih penting daripada pelakunya, kalimat pasif dapat digunakan untuk menyoroti objek tersebut. Contoh: Rumah itu dibangun pada tahun 1950. (Fokus pada rumah, bukan pembangunnya).
  • Menyembunyikan Pelaku: Dalam beberapa situasi, kita mungkin tidak tahu siapa pelaku tindakan, atau kita mungkin ingin menyembunyikan identitas pelaku tersebut. Contoh: Kesalahan telah dibuat. (Tidak disebutkan siapa yang membuat kesalahan).
  • Gaya Bahasa Formal: Kalimat pasif sering digunakan dalam tulisan formal, seperti laporan ilmiah atau dokumen hukum, untuk memberikan kesan objektif dan impersonal.
  • Variasi Kalimat: Penggunaan kalimat pasif dapat membantu memvariasikan struktur kalimat dalam tulisan, sehingga membuatnya lebih menarik dan mudah dibaca.

Pembentukan Kata Kerja Pasif

Pembentukan kata kerja pasif melibatkan penggunaan kata kerja bantu di- (untuk kalimat pasif transitif) atau ter- (untuk kalimat pasif intransitif) dan perubahan struktur kalimat. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:

Kalimat Pasif Transitif (dengan Objek)

Kalimat pasif transitif dibentuk dari kalimat aktif transitif (kalimat yang memiliki objek). Proses pembentukannya adalah sebagai berikut:

  1. Objek kalimat aktif menjadi subjek kalimat pasif.
  2. Kata kerja aktif diubah menjadi bentuk pasif dengan menambahkan awalan di-.
  3. Subjek kalimat aktif (pelaku) menjadi keterangan dengan didahului kata oleh (opsional). Jika subjek aktif adalah kata ganti orang pertama atau kedua, maka kata oleh dihilangkan dan subjek diletakkan sebelum kata kerja pasif.

Contoh:

Aktif: Petani itu menanam padi.

Pasif: Padi itu ditanam oleh petani. atau Padi itu ditanam.

Aktif: Saya sudah membaca buku itu.

Pasif: Buku itu sudah saya baca.

Kalimat Pasif Intransitif (tanpa Objek)

Kalimat pasif intransitif dibentuk dari kalimat aktif intransitif (kalimat yang tidak memiliki objek). Proses pembentukannya sedikit berbeda:

  1. Kata kerja aktif diubah menjadi bentuk pasif dengan menambahkan awalan ter-.
  2. Subjek kalimat aktif tetap menjadi subjek kalimat pasif.

Contoh:

Aktif: Dia terjatuh.

Pasif: Dia terjatuh. (Makna dan struktur kalimat tidak berubah, tetapi kata kerja terjatuh dalam konteks ini dapat dianggap sebagai bentuk pasif intransitif).

Perbedaan Penggunaan Di- dan Ter-

Secara umum, di- digunakan untuk tindakan yang disengaja atau direncanakan, sedangkan ter- sering digunakan untuk tindakan yang tidak disengaja atau terjadi secara tiba-tiba.

Contoh:

  • Pintu itu dibuka olehnya. (Disengaja)
  • Dia terjatuh dari tangga. (Tidak disengaja)

Namun, ada beberapa pengecualian dan nuansa dalam penggunaan di- dan ter- yang perlu diperhatikan. Beberapa kata kerja hanya dapat dibentuk dengan di- atau ter-, tergantung pada maknanya.

Contoh Kata Kerja Pasif dalam Kalimat

Berikut adalah beberapa contoh kata kerja pasif dalam berbagai konteks:

  • Surat itu dikirim kemarin.
  • Masalah ini sedang diselidiki oleh polisi.
  • Makanan itu dimasak dengan bumbu-bumbu segar.
  • Rumah itu terbakar tadi malam.
  • Dia terkejut mendengar berita itu.
  • Pencuri itu tertangkap oleh warga.
  • Keputusan itu diambil setelah musyawarah panjang.
  • Lagu itu dinyanyikan oleh banyak orang.
  • Buku itu ditulis oleh seorang penulis terkenal.
  • Jendela itu dipecahkan oleh anak-anak.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Kata Kerja Pasif

Meskipun kata kerja pasif adalah alat yang berguna, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam penggunaannya:

  • Penggunaan yang Berlebihan: Terlalu sering menggunakan kalimat pasif dapat membuat tulisan menjadi kaku dan sulit dibaca. Sebaiknya gunakan kalimat aktif jika memungkinkan.
  • Kalimat Pasif yang Tidak Jelas: Pastikan bahwa pelaku tindakan (jika disebutkan) jelas dan mudah dipahami. Hindari kalimat pasif yang terlalu rumit atau ambigu.
  • Penggunaan Oleh yang Tidak Perlu: Kata oleh tidak selalu diperlukan dalam kalimat pasif. Jika pelaku tindakan tidak penting atau sudah jelas, kata oleh dapat dihilangkan.
  • Kesalahan dalam Pembentukan Kata Kerja Pasif: Pastikan bahwa kata kerja pasif dibentuk dengan benar, dengan menggunakan awalan di- atau ter- yang sesuai.

Tips Menguasai Kata Kerja Pasif

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menguasai penggunaan kata kerja pasif:

  • Pelajari Aturan Dasar: Pahami aturan dasar pembentukan kata kerja pasif dan perbedaan antara kalimat aktif dan pasif.
  • Berlatih dengan Contoh: Latih mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya. Perhatikan bagaimana perubahan struktur kalimat memengaruhi makna dan fokusnya.
  • Baca dan Analisis: Baca berbagai jenis teks dan perhatikan bagaimana penulis menggunakan kata kerja pasif. Analisis mengapa mereka memilih untuk menggunakan kalimat pasif dalam konteks tertentu.
  • Dapatkan Umpan Balik: Minta umpan balik dari orang lain tentang tulisan Anda. Apakah penggunaan kata kerja pasif Anda efektif dan tepat?
  • Gunakan Kamus dan Sumber Daya Online: Jika Anda tidak yakin tentang pembentukan atau penggunaan kata kerja pasif, gunakan kamus atau sumber daya online untuk mencari informasi lebih lanjut.

Kata Kerja Pasif dalam Berbagai Konteks

Penggunaan kata kerja pasif bervariasi tergantung pada konteksnya. Berikut adalah beberapa contoh:

Dalam Penulisan Ilmiah:

Dalam penulisan ilmiah, kalimat pasif sering digunakan untuk menekankan objek penelitian atau hasil eksperimen, dan untuk memberikan kesan objektif dan impersonal. Contoh:

  • Data dikumpulkan dari 100 responden.
  • Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode statistik.
  • Hipotesis diuji dengan menggunakan uji-t.

Dalam Penulisan Berita:

Dalam penulisan berita, kalimat pasif dapat digunakan untuk menyembunyikan identitas pelaku tindakan, terutama jika pelaku tersebut belum diketahui atau jika identitasnya tidak relevan. Contoh:

  • Seorang pria ditemukan tewas di apartemennya.
  • Sebuah bom diledakkan di pusat kota.
  • Uang tunai senilai jutaan rupiah dicuri dari bank.

Dalam Penulisan Hukum:

Dalam penulisan hukum, kalimat pasif sering digunakan untuk memberikan kesan formal dan impersonal, dan untuk menekankan tindakan yang melanggar hukum. Contoh:

  • Terdakwa didakwa dengan pasal pembunuhan.
  • Barang bukti disita oleh polisi.
  • Keputusan pengadilan dibatalkan oleh Mahkamah Agung.

Dalam Percakapan Sehari-hari:

Dalam percakapan sehari-hari, kalimat pasif digunakan lebih jarang daripada kalimat aktif. Namun, kalimat pasif masih dapat digunakan untuk menekankan objek atau hasil dari suatu tindakan, atau untuk menyembunyikan identitas pelaku. Contoh:

  • Kue ini dibuat oleh ibu saya.
  • Mobil saya dicuri tadi malam.
  • Pintu itu dikunci dari luar.

Kata Kerja Pasif dan Gaya Bahasa

Penggunaan kata kerja pasif dapat memengaruhi gaya bahasa suatu tulisan. Kalimat pasif cenderung memberikan kesan formal, objektif, dan impersonal. Oleh karena itu, penggunaan kalimat pasif yang berlebihan dapat membuat tulisan menjadi kaku dan sulit dibaca. Sebaliknya, penggunaan kalimat aktif yang dominan dapat membuat tulisan menjadi lebih dinamis, personal, dan mudah dipahami.

Pilihan antara menggunakan kalimat aktif atau pasif tergantung pada tujuan penulis dan konteks tulisan. Jika penulis ingin menekankan objek atau hasil dari suatu tindakan, atau jika penulis ingin menyembunyikan identitas pelaku, maka kalimat pasif mungkin merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika penulis ingin membuat tulisan lebih dinamis dan mudah dibaca, maka kalimat aktif mungkin lebih baik.

Contoh Latihan: Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif

Untuk menguji pemahaman Anda tentang kata kerja pasif, coba ubah kalimat-kalimat aktif berikut menjadi kalimat pasif:

  1. Polisi menangkap pencuri itu.
  2. Anak-anak bermain bola di lapangan.
  3. Guru menjelaskan pelajaran kepada siswa.
  4. Saya sudah membaca novel itu.
  5. Mereka membangun jembatan itu tahun lalu.

Berikut adalah jawaban yang mungkin:

  1. Pencuri itu ditangkap oleh polisi. atau Pencuri itu ditangkap.
  2. Bola dimainkan oleh anak-anak di lapangan. atau Bola dimainkan di lapangan.
  3. Pelajaran dijelaskan oleh guru kepada siswa. atau Pelajaran dijelaskan kepada siswa.
  4. Novel itu sudah saya baca.
  5. Jembatan itu dibangun oleh mereka tahun lalu. atau Jembatan itu dibangun tahun lalu.

Kesimpulan

Kata kerja pasif adalah elemen penting dalam tata bahasa yang memungkinkan kita untuk menyampaikan informasi dengan nuansa yang berbeda. Dengan memahami struktur, pembentukan, dan penggunaan kata kerja pasif, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa kita dan berkomunikasi secara lebih efektif. Meskipun ada beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari, penguasaan kata kerja pasif akan memperkaya kemampuan menulis dan berbicara Anda, memungkinkan Anda untuk menyampaikan pesan dengan lebih presisi dan gaya.

Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan konteks dan tujuan Anda saat memilih antara menggunakan kalimat aktif atau pasif. Gunakan kata kerja pasif dengan bijak untuk menekankan objek, menyembunyikan pelaku, atau memberikan kesan formal. Dengan latihan dan perhatian, Anda akan menjadi mahir dalam menggunakan kata kerja pasif untuk memperkaya kemampuan berbahasa Anda.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |