Chivu Soroti Kesalahan Parma Usai Kalah dari Udinese, Fokus Bangun Kepercayaan Diri

1 week ago 16
Chivu Soroti Kesalahan Parma Usai Kalah dari Udinese, Fokus Bangun Kepercayaan Diri Pelatih Parma, Cristian Chivu, mengakui timnya membuat terlalu banyak kesalahan dalam kekalahan 1-0 dari Udinese.(Media Sosial X)

PELATIH Parma, Cristian Chivu, melihat ‘terlalu banyak kesalahan’ dari para pemainnya dalam kekalahan 1-0 dari Udinese. Ia ingi membangun kembali ‘kepercayaan diri’ mereka.

Pelatih asal Rumania itu masuk menggantikan Fabio Pecchia yang dipecat dan meraih kemenangan dalam debutnya dengan mengalahkan Bologna 2-0. Namun, performa tersebut tidak terulang di Bluenergy Stadium malam ini.

Florian Thauvin sukses mengeksekusi penalti setelah Botond Balogh melakukan pelanggaran handball yang ceroboh.

“Kami kesulitan menghadapi fisik mereka dan sebenarnya sudah mempersiapkan laga ini dengan cara berbeda. Kami kesulitan keluar dari area kami sendiri, membuat terlalu banyak kesalahan teknis,” ujar Chivu kepada Sky Sport Italia.

“Permainan membaik setelah jeda, kami menciptakan beberapa peluang, tetapi masih terlalu banyak kesalahan akibat ketegangan. Saya melihat reaksi, karakter, dan keinginan untuk bangkit. Kami juga menambah striker lain, dan Pellegrino yang baru memainkan pertandingan Serie A keduanya tampil cukup baik.

“Kami harus terus bekerja dan membangun kepercayaan diri dalam kemampuan kami.”

Chivu Berusaha Menginspirasi Para Pemain Parma

“Saya bekerja dengan pemain-pemain muda yang butuh pengalaman bermain di Serie A. Kami harus memperbaiki beberapa pergerakan, menemukan ketenangan dan rasa percaya diri agar mereka bisa menampilkan apa yang sudah mereka latih ke dalam pertandingan. Kami perlu menyederhanakan semuanya, dan saya yakin perlahan kami akan keluar dari situasi ini.”

Pecchia sebelumnya dipuji karena gaya permainannya yang ofensif, tetapi pendekatan tersebut sering membuat Parma rentan kebobolan. Chivu tampaknya lebih fokus pada soliditas pertahanan dan menegaskan bahwa hal itu tak terhindarkan dalam perjuangan melawan degradasi.

“Tujuan kami adalah bertahan di Serie A, tetapi bagaimana cara kami mencapainya masih harus dilihat. Saya mencoba membangun kepercayaan diri para pemain, dan tentu saja gaya bermain kami sedikit terganggu. Saat Anda merasa tidak yakin dan masih muda, tidak mudah untuk bereaksi.

“Kami harus mulai mengumpulkan poin, keluar dari situasi ini, lalu kami bisa menunjukkan kualitas lain di lapangan.” (Football-Itallia/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |