Bupati Banyumas Sebut Investor Tiongkok Tertarik Bangun Tol Pejagan-Cilacap

8 hours ago 3
Bupati Banyumas Sebut Investor Tiongkok Tertarik Bangun Tol Pejagan-Cilacap Ilustrasi jalan tol(MI/Reza Sunarya)

RENCANA pembangunan Jalan Tol Pejagan–Cilacap kembali mencuat setelah Guangxi Beibu Gulf Investment Group Co Ltd, salah satu badan usaha milik negara (BUMN) asal Tiongkok, menyatakan minat berinvestasi dalam proyek infrastruktur tersebut. Minat investasi ini disampaikan dalam pertemuan antara perwakilan perusahaan dengan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rachman Arief Dienaputra, di Jakarta, Selasa (20/5).

“Guangxi Beibu Gulf menunjukkan ketertarikan untuk ambil bagian dalam proyek pembangunan Jalan Tol Pejagan–Cilacap. Meski belum ada keputusan final, ini langkah awal yang menjanjikan,” ujar Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Purwokerto, Rabu (21/5).

Guangxi Beibu Gulf yang belum memiliki portofolio investasi di Indonesia disebut telah menjalin kerja sama dengan mitra lokal di Jakarta. Bila pembicaraan dengan Kementerian PUPR berjalan lancar, mereka dijadwalkan meninjau langsung lokasi proyek. Tol Pejagan–Cilacap sempat dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat pandemi Covid-19. Namun, kini kembali masuk dalam skala prioritas tingkat tiga dan terdaftar dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol Kementerian PUPR untuk periode 2025–2029.

“Setelah sebelumnya hilang dari PSN, proyek ini sudah kembali masuk prioritas. Studi kelayakan pun sudah disiapkan,” kata Sadewo.

Ia menambahkan, terbatasnya anggaran negara menjadi alasan utama keterlibatan investor asing dalam pembangunan jalan tol tersebut. Pemerintah daerah aktif mencari alternatif pembiayaan agar proyek strategis ini tetap berjalan.

“Guangxi Beibu Gulf termasuk salah satu calon investor yang sangat antusias masuk ke Indonesia, dan proyek ini bisa menjadi pintu pertama mereka,” jelasnya.

Bupati Sadewo juga menyebutkan telah melakukan koordinasi dengan para kepala daerah lain di sepanjang jalur tol, seperti Brebes, Tegal, dan Cilacap. Semua pihak, menurutnya, memberikan dukungan terhadap kelanjutan proyek ini.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga mengincar manfaat ekonomi dari kehadiran jalan tol. Sadewo mengusulkan agar exit toll dibangun di wilayah Banyumas untuk mendukung kawasan industri yang tengah dikembangkan di Kecamatan Wangon.

“Sudah banyak investor yang ingin masuk ke kawasan industri, namun terkendala infrastruktur. Kehadiran jalan tol bisa jadi daya tarik utama,” ungkapnya..

Ia menyebut dua titik yang potensial sebagai lokasi pintu keluar tol, yakni Ajibarang dan Wangon. Ia pun menyebut jika memungkinkan, keduanya akan didorong mendapat akses langsung guna mendukung distribusi dan daya saing industri lokal.

Penentuan titik pintu keluar tol, menurutnya, harus menjadi hasil kesepakatan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan investor. Hal ini juga menjadi arahan dari Kementerian PUPR dalam diskusi sebelumnya. “Jalan tol ini bukan sekadar jalur penghubung antarwilayah, tapi juga penggerak ekonomi baru yang selama ini belum terealisasi,” tuturnya.(M-2)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |